Masuki Fase 3, Ridwan Kamil: Jika Uji Darah Berhasil, Produksi dan Vaksinasi Massal Bisa Dilakukan

- 10 Oktober 2020, 22:13 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) sedang berbincang dengan dr. Reisa Broto Asmoro.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) sedang berbincang dengan dr. Reisa Broto Asmoro. /Biro Pers Sekretariat Presiden/

PR BEKASI – Pemerintah Indonesia tengah gencar melakukan uji coba vaksin Covid-19.

Sampai saat ini uji coba vaksin Covid-19 telah memasuki fase 3 dan melibatkan ribuan relawan.

Salah satu dari 1.620 relawan yang ikut serta uji coba fase 3 di Universitas Padjajaran Bandung beberapa waktu lalu ialah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Baca Juga: Bagas Kaffa dan Supriadi Terima Tekel Keras Saat di Kroasia, Indra Sjafri Ungkap Kondisi Terkini

Dia mengaku, meski menjadi bagian pemerintah yang menangani langsung, tapi dia juga rela untuk menjadi salah satu dari 1.620 relawan vaksin Covid-19.

Ridwan Kamil meyakinkan masyarakat bahwa uji klinis vaksin yang dilaksanakan di Universitas Padjajaran Bandung melalui tiga tahap fase uji klinis beberapa waktu lalu dan disaksikan Presiden Joko Widodo.

"Tahap satu vaksin disuntikkan pada relawan yang jumlahnya dibawah 100 orang. Tahap dua, disuntikkan pada relawan dengan jumlah antar 100 hingga 1000 orang. Dan tahap tiga untuk relaaan diatas 1000 orang dan tepatnya 1.620 relawan," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Sekretariat Kabinet, Sabtu, 10 Oktober 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Dua Pemuda Ditangkap di Sukabumi karena Robek Alquran dan Gunting Sajadah

Pengalamannya dalam menjalani uji coba itu syaratnya harus mendatangi hingga 5 kali kunjungan. Pertama melakukan tes PCR, rapid test dan sejenisnya untuk pengkondisian.

Kunjungan kedua, menerima suntikan vaksin tahap satu, kunjungan ketiga disuntikkan tahap kedua, kunjungan keempat dan kelima diambil darahnya untuk dicek reaksi dari vaksin yang disuntikkan.

"Apakah setelah disuntik vaksin, di dalam tubuh saya ini antibody berlimpah atau tidak. Nah, kalau berlimpahnya sampai 90 persen, berarti badan saya siap melawan virus Covid-19 yang akan menyerang tubuh saya. Pengambilan darah kedua akan dilakukan Desember 2020 dan untuk melihat hasilnya," ujarnya.

Baca Juga: Tak Banyak Komentari UU Ciptaker, Deddy Corbuzier: Kesalahannya Mungkin Buka di Waktu yang Tepat

Menurutnya, jika hasil uji darah Desember kelak berhasil, maka produksi vaksin secara massal baru bisa dimulai dan dilanjutkan vaksinasi massal.

Ia mengatakan upaya yang dilakukan pemerintah ini tidaklah mudah. Dan masih ada kelompok-kelompok masyarakat yang meragukan keamanan vaksin.

Beberapa waktu lalu, Ridwan Kamil sempat dituding hanya berpura-pura atau menyebarkan hoaks (berita bohong), ketika fotonya saat proses pengambilan darah diunggah akun media sosial pribadinya dan beredar luas di media sosial.

Baca Juga: Gaet Pelanggan, Sebuah Kafe di Praha Membuat Kue Berbentuk Virus Corona demi Dongkrak Omzet

"Persepsi publik, orang-orang yang tidak paham menyangka saya bohong. Karena menurut yang tidak paham, jarum suntik itu masih seperti model yang lama, padahal dalam tes vaksin menggunakan jarum suntik modern yang disebut vacutainer," ungkapnya.

Makanya ia meminta masyarakat yang tidak paham tentang prosesnya, jangan berkomentar yang memprovokasi.

Sebaliknya, ia menyarankan warga untuk bertanya agar memahami prosesnya.

Baca Juga: Soroti Waktu Istirahat Buruh, Marissa Haque Curiga UU Ciptaker Titipan Non-Muslim atau Aliran Kiri

Ia pun meyakinkan masyarakat bahwa sejauh ini yang ia rasakan, tidak ada dampak medis yang ditimbulkan akibat vaksin tersebut.

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x