Network
PR BEKASI - Bantuan sosial (bansos) merupakan hal yang dinilai dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
Diketahui, selama pandemi COVID-19 melanda Indonesia, sejumlah perusahaan mengalami kerugian sehingga harus melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau merumahkan sebagian pekerjanya.
Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Provinsi Jawa Barat, Jabarprov.go.id, Direktur Utama PT Agro Jawa Barat selaku pengelola komoditi bantuan sosial (bansos) Jawa Barat (Jabar) tahap III, Kurnia Fajar mengatakan bahwa pengadaan sarden dan kornet untuk bansos di Jabar sedikit berbeda.
Baca Juga: Buronan KPK Naik Mobil Pejabat, Rocky Gerung: Ada Bisnis Luar Biasa Dalam Tukar Tambah Kasus
Karena, komoditi sarden dan kornet tersebut diproduksi di luar Jabar.
"Pelibatan dalam komoditi kornet dan sarden hanya sekitar 15 perusahaan, salah satunya APPSI yang memiliki anggota sekitar 500 ribu sedangkan vitamin C karena berbentuk tablet, pengadaannya melalui farmasi TNI AD yang berada di Jabar," kata Kurnia Fajar.
Menurut Fajar, meski melibatkan banyak pihak di Jabar. Tapi, pihaknya tetap menerapkan standar, yakni tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat mutu.
Karena, untuk memenuhi tepat mutu, mutunya harus SNI (Standar Nasional Indonesia), izin beredar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makan), dan halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia).
Baca Juga: Cek Fakta: Prabowo Subianto Dikabarkan Tak Terima Prajurit TNI Dipukuli oleh Klub Harley Davidson
