Motornya Hilang Dirampas, Guru Ngaji Korban Begal di Jatimurni Dapat Motor Baru dari Polri

- 24 November 2020, 15:06 WIB
Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Alfian Nurrizal menyerahkan motor baru kepada guru ngaji yang dibegal.*
Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Alfian Nurrizal menyerahkan motor baru kepada guru ngaji yang dibegal.* /PMJ News

 

PR BEKASI - Polres Metro Bekasi Kota memberikan sebuah sepeda motor baru kepada Abdul Hakim, seorang guru ngaji yang menjadi korban pembegalan di Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Kampung Sawah, Jatimurni, Pondok Melati, Kota Bekasi.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian Polri karena motor korban masih belum juga ditemukan setelah satu pekan lebih kasus begal ini diselidiki.

Hal tersebut dikatakan oleh Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal dalam keterangannya, Selasa, 24 November 2020.

Baca Juga: RUU Ketahanan Keluarga Belum Direstui 5 Fraksi, Baleg DPR: Nanti Keputusan Dilanjutkan atau Tidak

“Sebagai bentuk kepedulian Polri kepada korban sebagai guru mengaji, kita berikan pengganti motornya yang dibegal, untuk dipakai dalam melakukan kegiatannya sebagai guru mengaji,” katanya.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News, Alfian Nurrizal menjelaskan saat ini kasusnya masih dalam proses penyelidikan.

Didasari rasa kepedulian akan kondisi korban saat ini, Polri akhirnya memberikan sepeda motor berikut STNK dan BPKB-nya.

Baca Juga: Lakukan Identifikasi, Polda Metro Jaya Berencana Panggil Lelaki dalam Video Syur Mirip Gisel

“(Motor) itu sebagai transportasi selama ini dia mengajar. Saat ini kan baru menikah bulan Agustus kemarin, dan dia kondisinya rumahnya ngontrak, kesulitan kan dia di masa pandemi gini. Di situlah kami empati,” katanya.

Menurut Alfian Nurrizal, Abdul Hakim dibegal oleh delapan orang saat hendak pergi ke masjid untuk melaksanakan ibadah salat subuh pada Minggu, 15 November 2020 sekitar pukul 4.00 WIB.

Selain merampas sepeda motor yang ditungganginya, para pelaku begal pun merampas telepon genggam miliknya.

Baca Juga: Lakukan Indisipliner, Dua Pemain Timnas U-19 Dipulangkan, Ketum PSSI: Jangan Main-Main

“Kejadian pagi subuh, pelaku diperkirakan delapan orang dengan mengendarai empat sepeda motor salah satunya membawa sajam berupa celurit untuk menakuti korban, saat ini dalam pengejaran polisi,” katanya.

Menurut keterangan korban, lanjut dia, dirinya sudah merasa dibuntuti usai keluar dari gang rumah kontrakannya.

Korban hendak menghindar tapi terus dipepet hingga terjatuh. Pelaku yang berada di belakang kemudian turun dan sambil mengeluarkan celurit.

Baca Juga: Pencopotan Dua Kapolda Diduga untuk Bersihkan 'Orang-orang' Tito Karnavian, Refly Harun: Masuk Akal

“Korban takut langsung pergi menyelamatkan diri dan meninggalkan motornya,” kata salah seorang santri yang menjadi saksi mati kejadian tersebut.

Dia menyebutkan bahwa saat itu, korban sempat berteriak meminta pertolongan dan ingin mengejarnya.

Akan tetapi, beberapa rombongan kawan-kawan pelaku datang. Kondisi jalan juga sepi dan tidak ada warga yang melihat peristiwa tersebut.

Baca Juga: Puji Aksi Pangdam Jaya Copot Baliho Habib Rizieq, Narji Cagur: Saya Dukung

Untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisian pun saat ini sedang mempelajari rekaman CCTV di lokasi kejadian untuk dapat memburu pelaku.

“Untuk memburu pelakunya, kami juga sedang mempelajari rekaman CCTV di sekitar lokasi yang merekam aksi pembegalan itu,” kata Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede, Iptu Santri Dirga pada Minggu, 22 November 2020.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x