Ridwan Kamil Nilai Warga Kota Bekasi Paling Patuh Pakai Masker dan Jaga Jarak di Jabar

- 19 Januari 2021, 06:20 WIB
Seorang bocah melintas di depan mural tentang penggunaan masker di Kota Tangerang, Banten, Minggu, 21 Desember 2020.
Seorang bocah melintas di depan mural tentang penggunaan masker di Kota Tangerang, Banten, Minggu, 21 Desember 2020. /Fauzan/ANTARA FOTO

PR BEKASI – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Bali meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan di Jawa Barat (Jabar).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan terjadi peningkatan kepatuhan masyarakat memakai masker dan jaga jarak.

"Tingkat kepatuhan di Jabar itu antara 60-70 persen, dari rata-rata sebelum PPKM 50 persen sekarang naik memakai maskernya ke angka 60-an persen dan jaga jaraknya di 60 persen," kata Ridwan Kamil, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 19 Januari 2021.

Baca Juga: Kerap Beraksi di Mustika Jaya, Polsek Bantar Gebang Ringkus Lima Pelaku Penjambretan

Selain itu, Ridwan Kamil mengumumkan Kota Bekasi sebagai daerah di Jabar yang paling taat atau disiplin menjalankan protokol kesehatan penangan Covid-19.

"Yang patuh menjaga jarak, jatuh kepada Kota Bekasi, jadi Kota Bekasi dinilai se-Jabar paling disiplin walaupun belum sempurna tapi paling disiplin dibandingkan yang lain," kata Ridwan Kamil.

Sementara itu, Kota Depok dan Kabupaten Tasikmalaya menjadi daerah di Jabar yang paling tidak patuh dalam menjalankan protokol kesehatan di Provinsi Jabar.

Baca Juga: Rombongan Mobilnya Terjang Banjir Kalsel, Jokowi: Curah Hujan Tinggi Jadi Penyebab Sungai Meluap

"Kemudian yang tidak patuh menjaga jarak adalah Kota Depok. Yang paling tidak patuh mengenakan masker adalah Kabupaten Tasikmalaya. Nanti detailnya saya bagi, ya," ujar Ridwan Kamil.

Dia pun berpesan kepada daerah yang sudah patuh menjalankan protokol kesehatan agar bisa mempertahankannya.

Kemudian kepada daerah yang tidak patuh, pihaknya berpesan Kepala wali kota dan bupati untuk terus mengedukasi masyarakatnya tentang protokol kesehatan.

Baca Juga: Kasihan Lihat Risma saat Gempa Mamuju, Roy Suryo: Dia Sudah Bingung Cari Angle yang Tepat Buat Foto

Perlu diketahui, PPKM Jawa-Bali digelar sejak 11 hingga 25 Januari 2021. Kebijakan ini diambil sebagai salah satu upaya menekan laju penyebaran Covid-19.

Kemudian, Pemerintah pun tengah melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap pertama yang diprioritaskan untuk para tenaga kerja.

Vaksinasi Covid-19 tahap pertama ini sudah berlangsung sejak 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksin tersebut.

Baca Juga: Indonesia Dilanda Banyak Bencana, Hersubeno Arief: Aksi Risma Seharusnya Jarang Terlihat di Jakarta

Adapun vaksin yang digunakan adalah vaksin Covid-19 dari China, yakni Sinovac.

Diketahui Indonesia telah menerima vaksin Sinovac sejumlah 3 juta dosis dalam kemasan dan 15 juta dosis dalam bentuk curah.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x