Pemkot Bekasi Dukung Pengrajin Tempe Bentuk Paguyuban

- 27 Maret 2021, 15:29 WIB
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono meninjau produksi pengrajin tempe di Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Jumat, 26 Maret 2021.
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono meninjau produksi pengrajin tempe di Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Jumat, 26 Maret 2021. /ANTARA/Pradita Kurniawan Syah/

PR BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan dukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pengrajin tempe untuk membentuk paguyuban.

Nantinya selain tempe, pemerintah juga akan dukung pengrajin seperti tahu dan tauge.

Selain membentuk paguyuban juga, pemerintah akan membentuk koperasi guna untuk membantu kesulitan para pelaku UMKM.

"Silahkan bentuk paguyuban para pengrajin tahu tempe. Kemudian dibentuk koperasi yang bekarja sama dengan pemerintah daerah. Selain mendapat legalitas paguyuban, jika ada permasalahan bisa kita teruskan ke kementerian terkait," ujar Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara pada Sabtu 27 Maret 2021.

Baca Juga: Kubu Moeldoko Ungkit Korupsi Hambalang, Syarief Hasan: Lebih Baik Akui Secara Jantan Sudah Begal Partai Orang

Baca Juga: 4 Pengunjuk Rasa Tewas di Myanmar, Junta Militer Beri Peringatan

Baca Juga: Tagih Janji Menteri Lutfi untuk Mundur, Rocky Gerung: Karena yang Benar adalah Jokowi dan PDIP

Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya meningkatkan kualitas UMKM.

Dan membantu memulihkan perekonomian daerah yang terkena dampak Covid-19.

"Kami terus berupaya meningkatkan mutu para pelaku UMKM sebagai bagian mendukung program pemerintah dalam pemulihan ekonomi yang terimbas pandemi," katanya.

Tri Adhianto juga menerima keluhan dari para pengrajin tempe karena bahan baku untuk membuat tempe itu harga jualnya melambung tinggi.

Namun, hal itu bukan jadi masalah karena para pengrajin tempe itu tetap produktif membuat tempe seperti biasa.

Sementara pengrajin tempe itu tetap produktif, pemerintah daerah akan mencoba menemukan titik terang terkait harga bahan baku yang melonjak naik tinggi.

Baca Juga: Dua Remaja Indonesia Dirundung dan Ditampar di AS, KJRI New York Telepon Wali Kota Philadelphia

"Kami akan segera menindaklanjuti keluhan ini dengan meneruskan kepada Walikota Bekasi yang kemudian akan diteruskan ke Menteri Pertanian," katanya.

Ihsan Budiman yang merupakan salah satu pengrajin tempe di Kota Bekasi mengeluhkan tentang harga bahan baku yang terlalu tinggi.

Harga bahan baku tersebut yang semula Rp17.000 per kilogram kini menjadi Rp38.000.

Kenaikan tersebut jadi berimbas pada pemasokan tempe di pasaran.

Biasanya mereka bisa memasok 2.1 ton per hari, namun karena harga bahan baku naik jadi pemasokan para pengrajin tempe berkurang.

"Di sisi lain kami berat untuk menaikkan harga tempe, tahu, tauge di pasar. Mewakili para pengrajin tempe, saya minta pemerintah daerah dapat membantu mengatasi persoalan tingginya harga bahan baku dari importir kepada kami." ujar Ihsan. ***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x