Didatangi Tri Adhianto, Pengrajin Tempe di Bekasi Timur Keluhkan Kenaikan Harga Bahan Baku 2 Kali Lipat

- 27 Maret 2021, 16:11 WIB
Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto saat mengunjungi pengrajin tempe di Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto saat mengunjungi pengrajin tempe di Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi. /Antara Foto

PR BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat berkomitmen untuk terus mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di Kota Patriot ini untuk senantiasa mengembangkan usahanya.

Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahjono saat meninjau pengrajin tempe di Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Jumat, 26 Maret 2021.

Dirinya mengunjungi pengrajin tempe, tahu, dan tauge serta meminta mereka membentuk paguyuban serta koperasi agar pemerintah daerah bisa membantu kesulitan mereka.

"Silakan bentuk paguyuban para pengrajin tahu tempe. Kemudian dibentuk koperasi yang bekerja sama dengan pemerintah daerah," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Antara.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini: Andin dan Aldebaran Tak Tega Tinggalkan Reyna yang Nangis saat Ditinggal Pergi 

"Selain mendapat legalitas paguyuban, jika ada permasalahan bisa kita teruskan ke kementerian terkait," sambung Wakil Wali Kota Bekasi itu.

Tri Adhianto mengatakan pemerintah daerah akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas para pelaku UMKM.

Hal ini tentunya agar dapat meningkatkan produktivitas para pelaku UMKM di tengah pandemi COVID-19.

"Kami terus berupaya meningkatkan mutu para pelaku UMKM sebagai bagian mendukung program pemerintah dalam pemulihan ekonomi yang terimbas pandemi," katanya.

Dalam kunjungannya itu, ia menerima keluhan sejumlah pengrajin tempe, tahu, dan tauge, atas tingginya bahan baku kedelai dan kacang hijau.

Baca Juga: Filler Payudara Dinyatakan Berbahaya, Dokter: Banyak Efek Samping yang Dapat Berakibat fatal 

Untuk sementara ini, meskipun di masa pandemi Covid-19, para pengrajin tempe tetap produktif seperti biasa.

Pemerintah daerah pun terus mencoba menyelesaikan permasalahan terkait tingginya harga bahan baku di pasar.

"Kami akan segera menindaklanjuti keluhan ini dengan meneruskannya kepada Wali Kota Bekasi yang kemudian akan diteruskan ke Menteri Pertanian," ucapnya.

Pengrajin tempe Kota Bekasi, Ihsan Budiman mengatakan, pengrajin tempe di wilayahnya mengeluhkan kenaikan harga bahan baku.

Kenaikan bahan baku tersebut semula harganya Rp17.000 per kilogram menjadi Rp38.000 sekilo atau dua kali lipat lebih.

 Baca Juga: Filler Payudara Dinyatakan Berbahaya, Dokter: Banyak Efek Samping yang Dapat Berakibat fatal

Kenaikan bahan baku tersebut berimbas pada minimnya pasokan tempe di pasaran.

Biasanya para pengrajin tempe bisa memasok hingga 2,1 ton per hari namun kini produksi mereka jauh berkurang dari biasanya.

"Di sisi lain, kami berat untuk menaikkan harga tempe, tahu, dan tauge di pasar," kata Ihsan.

"Mewakili para pengrajin tempe, saya minta pemerintah daerah dapat membantu mengatasi persoalan tingginya harga bahan baku dari importir kepada kami," sambungnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah