Survei Etos Indonesia Institute: Tri Adhianto Paling Populer di Pilkada Bekasi 2024

- 5 April 2021, 12:48 WIB
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto yang mengenakan batik khas Bekasi.
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto yang mengenakan batik khas Bekasi. /Instagram @mastriadhianto

PR BEKASI – Etos Indonesia Institute merilis hasil survei tahap 1 tahun 2021 terkait popularitas bakal calon Wali Kota Bekasi.

Berdasarkan hasil survei tersebut, posisi pertama diduduki oleh Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dengan angka 27 persen.

Tri Adhianto dibuntuti oleh Choiruman Putro dengan angka 14 persen, lalu Ade Puspita Sari sebesar 11 persen, dan Zainul Miftah sebesar 10 persen.

Sementara nama-nama lain yang berada di bawah 10 persen, diantaranya, Tahapan Bambang Sutopo, Eko Setyo Pramono, H Edi, Anim Imanuddin, Heri Koswara, Ronny Hermawan, Erick Rebiin, dan Hawasi Syahbrawi.

Baca Juga: Sejumlah Komoditas Utama Alami Kenaikan, Berikut Harga Kebutuhan Pokok Jawa Barat Awal April 2021

Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] Jokowi Dikabarkan Terbitkan Keppres Penetapan Kedaruratan Keuangan Negara, Ini Faktanya

Baca Juga: Lirik Lagu 'Hari Bahagia' Atta Halilintar feat Aurel Hermansyah, Ceritakan Kisah Perjalanan Cinta Keduanya

“Posisi nama-nama itu bisa berubah, tergantung konsolidasi yang dilakukan di lapangan,” kata Direktur Eksekutif Etos Indonesia Institue, Iskandarsyah, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 5 April 2021.

Iskandar menyampaikan bahwa survei tersebut akan berlangsung selama tiga bulan sekali dan akan dipublikasikan untuk publik.

Ia menegaskan survei tersebut tidak memihak kepada salah satu bakal calon Wali Kota Bekasi tertentu.

Survei itu dilakukan pada 12-27 Maret 2021 dengan sampel 600 responden di seluruh Kota Bekasi, Jawa Barat.

Baca Juga: NTT Diterjang Banjir Bandang, Ernest Prakasa: Udahan Dulu Yuk Bahas Kawinannya

Jumlah sampel yang didapat 584 responden. Berdasarkan jumlah sampel ini, diprediksi Confidential Interval plus minus 1.27 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun yang menjadi tolak ukur survei ini adalah Descriptive Belief atau keyakinan yang menjadi latar belakang atau pengalaman langsung pemilih untuk memilih calon wali kota berdasar minera Pemerintahan Kota Bekasi.

Kemudian Inferential Belief atau siapa wali kota yang paling dikenal untuk melihat seberapa kuat seorang tokoh yang diinginkan rakyat untuk menjadi wali kota.

Baca Juga: Siklon Tropis Seroja Sebabkan Gelombang Tinggi Ekstrem Lebih dari 6 Meter di NTT dan Wilayah Lainnya

Dalam survei ini responden yang terpilih di wawancara secara tatap muka oleh pewawancara yang telah terlatih.

Satu pewawancara bertugas untuk satu desa atau kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden.

Survei dilakukan lewat teknik wawancara mendalam dipadu dengan kategori-kategori data domain, seperti yang tercantum dalam tabel Domain dan Taxonomic Analysis.

Baca Juga: Siklon Tropis Seroja Sebabkan Gelombang Tinggi Ekstrem Lebih dari 6 Meter di NTT dan Wilayah Lainnya

Lalu quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 30 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih.

Sementara itu quality control secara acak sebesar 60 persen responden melalui telepon.

Perlu diketahui juga bahwa Pilkada serentak tidak jadi dilakukan pada tahun 2022, tetapi pada tahun 2024.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x