32 orang yang tercatat sebagai pelaku perjalanan dalam negeri dan luar negeri itu dikumpulkan dan diperiksa sampel tubuhnya oleh Litbangkes Kementerian Kesehatan.
Hasilnya, 19 pasien dipastikan terinfeksi subvarian Omicron.
Awalnya, Indonesia pertama kali melaporkan adanya infeksi subvarian baru BA4 dan BA5 pada 6 Juni 2022 silam.
Laporan itu terdiri atas empat kasus, yaitu satu kasus konfirmasi subvarian BA4 dari seorang WNI tanpa gejala dan telah mendapatkan suntikan vaksin hingga dosis kedua.
Sementara itu tiga kasus lainnya merupakan positif terkonfirmasi subvarian BA5.
Bersama dengan laporan kasus tersebut, pemerintah mengingatkan bahwa transmisi BA4 maupun BA5 berpeluang menular lebih cepat bila dibandingkan dengan subvarian Omicron sebelumnya, BA1 dan BA2.
Meskipun memang infeksi BA4 dan BA5 tidak menyebabkan sakit yang lebih parah dari varian Omicron lain.
Saat ini tercatat sejumlah negara seperti Afrika Selatan, Portugal, dan Chili yang mengalami kenaikan kasus infeksi Omicron varian BA4 dan BA5.