Kemarau Ekstrem Landa Kabupaten Bekasi, 18,243 Warga Dilaporkan Terdampak Kekeringan

- 30 Agustus 2023, 20:14 WIB
Ilustrasi kekeringan.
Ilustrasi kekeringan. /ANTARA/Rahmad/

PATRIOT BEKASI - Dampak curah hujan rendah pada musim kemarau ekstrem kali ini turut dirasakan warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dilaporkan bahwa ada sekitar 18.243 warga Kabupaten Bekasi yang dilanda bencana kekeringan.

Sebagaimana informasi, curah hujan rendah di musim kemarau 2023 ini juga dipicu oleh fenomena El Nino. Fenomena kekeringan di Kabupaten Bekasi ini membuat banyak keluarga kesulitan mendapatkan sumber air untuk kebutuhan sehari-hari mereka.

Melihat fenomena ini, Muchlis selaku Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi menyampaikan bahwa belasan ribu warga yang terkena dampak ini berasal ari total 4.666 kepala keluarga.

Dia mengungkapkan warga yang mengalami kekeringan tersebar di 22 desa dari total 187 desa berdasarkan data pada Senin lalu, 28 Agustus 2023.

Baca Juga: 7 Tempat Nongkrong di Bekasi Kekinian, Paling Hits Serta Instagramable

"Warga terdampak kekeringan tersebar di 22 desa dari total 187 desa maupun kelurahan di delapan kecamatan berdasarkan data per hari ini. Tidak ada korban luka, meninggal dunia, maupun warga mengungsi," tutur dia.

Tak berpangku tangan, dia menyampaikan bahwa pihaknya mendapat bantuan dari unsur terkait lain turut bergotong royong secara optimal untuk memproses data, pemetaan, dan juga mendistribusikan pada warga terdampak bantuan air bersih serta jerigen air berkapasitas 20 liter.

Hasil pemetaan menunjukkan warga terdampak membutuhkan air bersih, jerigen air, bak penampungan air, sampai permintaan menyambungkan saluran pipa PDAM untuk mengatasi kekeringan di wilayah mereka.

Muchlis mengatakan bahwa mulai pekan lalu pihaknya sudah mendistribusikan bantuan air bersih dengan alokasi 30.000 liter per hari, yang dilakukan secara rutin setiap harinya.

Baca Juga: Daftar 6 Lokasi Cabang Kopi Bajawa Flores NTT, Cafe Viral yang Dilengkapi Live Music

"Sampai hari ini sudah 325.000 liter yang didistribusikan, termasuk pendistribusian dari PDAM Tirta Bhagasasi di wilayah Kecamatan Bojongmangu," tambah dia.

Sementara itu, disampaikan Dodi Supriyadi selaku Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, dalam intervensi penanganan bencana kekeringan ini ada sejumlah unsur terkait yang dilibatkan supaya langkah mereka berjalan optimal dan warga bisa segera mendapatkan bantuan sesuai kebutuhan.

Unsur yang ikut dilibatkan dalam proses ini yakni Polres Metro Bekasi, Kodim 0509 Kabupaten Bekasi, Dinas Pemadam Kebakaran, PMI, PDAM Tirta Bhagasasi, Dinas Pertanian, PDAM Tirta Bhagasasi, Satpol PP, Baznas, aparatur kecamatan dan desa, hingga relawan-relawan kebencanaan.

"Hal itu sebagai wujud negara hadir di tengah masyarakat untuk memastikan dampak bencana mampu diminimalisir melalui penanganan masif," ucapnya.

Sejumlah wilayah yang terkena dampak kekeringan disebutkannya antara lain empat desa di Kecamatan Cibarusah, yakni Desa Ridogalih, Ridomanah, Sirnajati, dan Cibarusah Kota.

Selain itu enam desa lainnya di Kecamatan Bojongmangu yaitu Medalkrisna, Karangmulya, Bojongmangu, Sukabungah, Desa Karangindah, dan juga Sukamukti.

Sementara enam desa di Kecamatan Serang Baru yang terdampak kekeringan adalah Sukasari, Sukaragam, Sirnajaya, Nagacipta, dan Desa Cilangkara, Desa Nagasari serta dua desa di Kecamatan Babelan, yakni Desa Kedung Pengawas dan Muarabakti.

Kemudian empat wilayah lainnya yang juga terdampak berada di empat kecamatan antara lain Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong, Desa Karang Segar, Kecamatan Pebayuran, Desa Samudra Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Desa Sukaringin, dan Kecamatan Sukawangi.

Data sebaran wilayah tersebut dikatakan Dodi masih bersifat tentatif. Pemetaan area pun masih akan terus dilakukan oleh pihaknya, termasuk jika ada potensi dampak kekeringan ini ternyata meluas ke wilayah lain.

Karena itu, proses pendataan dilakukan secara langsung dengan bekerja sama bersama masing-masing aparatur kecamatan di daerah.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah