Selain itu, warga juga diajak untuk bersama-sama memantau titik mana saja yang rawan banjir atau longsor.
Pasalnya, jalan amblas bukan kejadian pertama kali di wilayah Bojongmangu disebabkan berada di ketinggian, ditambah konstruksi tanah yang hampir rata rawan longsor.
Akan tetapi, menurut Sapto kejadian ini pun menjadi catatan agar selalu memperhatikan resiko maupun ancaman dari dampak bencana yang ditimbulkan.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa ke depannya akan diajukan usulan pada dinas terkait supaya dibuatkan turap untuk menahan gesekan pergeseran tanah di lokasi yang rawan longsor.
"Ya, kami juga mengimbau kepada warga yang tinggal di dataran lebih tinggi di wilayah Kecamatan Bojongmangu, agar tetap berhati-hati dan waspada, siap siaga dalam mengantisipasi bencana longsor," pungkasnya.***