Tentu saja hal ini telah mengubah asumsi pertumbuhan ekonomi Jabar yang terkoreksi menjadi minus 1.51 persen pada triwulan ketiga dan triwulan keempat menjadi kurang lebih minus 2.1 persen untuk skenario optimis.
“Tentu saja diharapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional terealisasi sesuai target pada pertengahan triwulan ketiga dan keempat,” kata Setiawan.
Setiawan juga menjelaskan, pergerakan mobilitas manusia telah mendekati business as usual, artinya aktivitas atau kegiatan ekonomi masyarakat saat ini mulai kembali seperti biasa.
Hal itu turut memengaruhi penambahan kasus Covid-19 di sejumlah pusat perekonomian.
Baca Juga: Seorang Wanita Tiba-tiba Diseruduk Kerbau, Petugas Medis: Ini Jarang Terjadi
“Semakin meningkatnya dan membaiknya pertumbuhan ekonomi di Jabar berhubungan erat dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Pergerakan mobilitas ini berdampak pada penambahan kasus di beberapa daerah pusat aktivitas ekonomi, seperti Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok,” ucap Setiawan.
Dirinya juga mengungkapkan, sambil mendorong upaya Pemulihan Ekonomi Nasional Daerah, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar pun terus menggencarkan edukasi dan pengawasan terkait protokol kesehatan di sektor industri.
“Kuncinya adalah bagaimana kita mengedukasi dan mengawasi terhadap sektor-sektor ini,” ujar Setiawan.***