Dirayu Akbar Faisal, Munarman Beberkan Dokumen Perjanjian Habib Rizieq dengan BIN

24 November 2020, 14:05 WIB
Sekretaris Umum FPI Munarman (kiri) beberkan dokumen perjanjian Habib Rizieq dan BIN kepada Akbar Faizal (kanan). /Tangkapan layar YouTube Akbar Faizal Uncensored

 

PR BEKASI - Nama Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq mendapat sorotan publik usai kepulangannya ke Tanah Air pada 10 November 2020.

Habib Rizieq pernah menyampaikan ceramah yang menyinggung soal kepemilikan dokumen rahasia dirinya dengan Badan Intelijen Negara (BIN).

"Saya punya dokumen, perjanjian antara saya dengan Badan Intelijen Negara Indonesia. Saya terjemahkan lagi dalam bahasa Arab. Resmi di situ," kata Habib Rizieq dalam kanal YouTube Front TV.

Baca Juga: Diduga Aniaya Supir Taksi Online, Habib Bahar bin Smith Menolak Diperiksa Polisi

Akan tetapi, Habib Rizieq tidak menjelaskan lebih rinci isi maupun esensi perjanjian kerja sama tersebut.

Habib Rizieq mengatakan dokumen kerja sama itu hanya akan dia buka bila berada dalam keadaan terdesak.

"Dokumen ini belum dibuka ke masyarakat. Saya pikir tidak perlu kecuali kalau darurat," ujar Habib Rizieq.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Utang Indonesia Sesuai Aturan, Said Didu: yang Dulu Sebut Tak Akan Utang Siapa?

Habib Rizieq mengungkap, Pemerintah Arab Saudi langsung minta maaf setelah mendengar penjelasannya. Pemerintah Saudi pun terkejut ketika melihat dokumen tersebut.

Adapun esensi dokumen perjanjian Habib Rizieq dan BIN tersebut yang sempat membuat publik penasaran, kini diungkap sedikit oleh Sekretaris Umum FPI Munarman.

Munarman menyingkap tabir dokumen perjanjian tersebut dalam tayangan video YouTube pada kanal Akbar Faizal Uncensored.

Baca Juga: Kagum dengan Zainudin MZ, Ferdinand Hutahean: Dulu Sering Nonton Beliau, Ceramahnya Mudah Dicerna

Sebelumnya Munarman pun enggan membeberkan perihal dokumen. Akan tetapi, saat dicecar pertanyaan oleh Akbar Faizal, Munarman akhirnya bersedia menyingkapkan sedikit soal dokumen rahasia tersebut.

"Ya intinya mencoba untuk tak saling mengganggu (antara HRS dan BIN), ya kira-kira begitu," tutur Munarman dalam kanal YouTube Akbar Faisal Uncensored, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 24 November 2020.

Seperti yang disampaikan Habib Rizieq sebelumnya, Munarman juga menyatakan dokumen tersebut sempat membuat kaget pihak Arab Saudi.

Baca Juga: Susul Eko Patrio, Denny Cagur dan Lutfi Agizal Resmi Bergabung dengan PAN

Sebab adanya dokumen perjanjian tersebut, pihak Arab Saudi berjanji untuk mencari klarifikasi sendiri bukan berdasarkan informasi.

"Setelah kaget melihat dokumen itu, pihak intelijen Arab meminta Habib untuk pulang. Kami akan klarifikasi ulang kata pihak sana," ujar Munarman.

Walaupun demikian, menurut Munarman, Habib Rizieq dinyatakan masih belum aman. Ada dua operasi intelijen dari tanah air.

Baca Juga: Curhat dengan Boy William, Daniel Mananta Ceritakan Alasannya Keluar dari Indonesia Idol

"Pertama saat makan malam. Itu tanya aja Fadli (Zon) dan Fahri (Hamzah), saat itu mereka menyaksikannya. Ada polisi tiba-tiba menanyakan passport. Ya sempet 1x24 jam," ucap Munarman.

Kemudian, operasi intelejen yang kedua adalah kasus pemasangan bendera Rasulullah saw.

"Ya kemudian kasus bendera," kata Munarman.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Naik, Segera Tabung Sebelum Sentuh Angka Rp1 Juta Lagi

Sebagai informasi, otoritas Arab Saudi sudah menyatakan masalah yang menimpa Habib Rizieq sudah "clear" pada Desember 2019.

Mereka lantas mencabut status palsu yang sebelumnya sempat disematkan kepada Habib Rizieq tersebut.

"Ya mereka menyebutnya informasi sampah, begitu kalau diterjemahkan," kata Munarman memungkasi.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler