Kemenhan Apresiasi TNI Tanggap Tangani Drone Asing yang Susupi Perairan Indonesia

4 Januari 2021, 20:24 WIB
Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak. /Pikiran-Rakyat.com

PR BEKASI - TNI tanggap dalam menangani temuan drone bawah laut di perairan Selayar, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

Hal tersebut dinilai dapat memicu polemik terhadap masyarakat lantaran dapat berpotensi mengancam keamanan Indonesia.

Atas peristiwa itu, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengapresiasi pihak TNI yang sudah tanggap dalam menangani kasus tersebut dan meminta masyarakat untuk tidak berpolemik.

Baca Juga: Gus Mis: Risma Jadi Standar Ekslusif Politik, Beda dengan Politisi yang cuma Pegang Mik dan Nyinyir

"Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI, khususnya Angkatan Laut pasti akan menangani permasalahan (temuan drone) tersebut," kata Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangannya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News pada Senin, 4 Januari 2021.

Menurutnya, saat ini, TNI-AL sudah menyatakan bahwa drone yang ditemukan tersebut adalah Sea Glider yakni, drone jenis ini biasa digunakan untuk survei data oseanografi.

Selanjutnya pihak TNI-AL akan menyelidiki lebih lanjut mengenai drone tersevut melalui Pusat Hidrografi dan Oseanografi.

Baca Juga: Anies Baswedan: PSBB Transisi Kali Ini Fokus Tekan Penambahan Kasus Covid-19

"Untuk lebih rinci, pihak TNI AL melalui Pusat Hidrografi dan Oseanografi akan menyelidiki lebih lanjut drone tersebut," katanya.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI, Yudho Margono menyatakan belum bisa mengungkap pemilik drone bawah air atau belakangan disebut seaglider itu.

"Saya tidak bisa menentukan siapa pemiliknya. karena datanya maupun tulisan (nama perusahaan atau negara pembuat) di luarnya ini tidak ada," kata Yudo.

Baca Juga: Kado Pahit Awal Tahun 2021, DPR: Kenaikan Harga Kedelai Akan Timbulkan Efek Ganda

Yudo mengatakan bahwa TNI AL akan melakukan penelitian lebih lanjut terkait seaglider ini bersama Kementerian Riset dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Nanti kita akan teliti lebih dalam lagi di Pushidrosal dan kita koordinasikan dengan Kemristek dan BPPT. Sehingga kita bisa meneliti lebih dalam alat tersebut." katanya.**

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler