Diduga Miliki 'Sandi Pesan' Khusus, Pengamat: Drone Bawah Laut Patut Dicurigai untuk Intai Indonesia

5 Januari 2021, 20:03 WIB
Drone Bawah Laut di Selayar yang disebut adalah Seaglider. /Twitter/@KRMTRoySuryo2

PR BEKASI - Beberapa hari, setelah penemuan diduga drone bawah laut di perairan Selayar, Sulawesi yang diduga milik China, beragam komentar dan praduga masih meramaikan pemberitaan tersebut.

Meski KSAL telah menyatakan bahwa benda tersebut adalah seaglider yang dipakai untuk keperluan riset.

Salah satu komentar datang dari pengamat Politik dan Hankam Universitas Muhammadiyah Arqam Azikin, penting untuk menyelidiki cepat 'sandi pesan' dari benda tersebut.

Baca Juga: Buaya Teror Permukiman Warga, BKSDA Kalteng: Jangan Buang Bangkai Binatang ke Sungai 

Arqam mengatakan, "Apabila tidak ada cap milik TNI di benda tersebut, berarti benda itu dipastikan punya lembaga dari luar negara kita dan diperlukan kerja cepat menyelidiki isi 'sandi pesan' apa yang di dalam rangkaian alatnya."

Dia mengatakan, sudah sangat tepat Panglima TNI langsung memerintahkan jajarannya untuk membawa alat mirip rudal tersebut ke Mabes TNI guna meneliti benda tersebut lebih lanjut.

Mengenai dugaan benda itu milik China atau Amerika Serikat (AS), Arqam mengatakan, diperlukan penyelidikan TNI secara tepat dalam mengklarifikasi data-data awal yang ada pada benda itu.

Pasalnya, AS mempunyai pemantau satelit di wilayah Timur Indonesia dan China memiliki kepentingan pada gejolak di laut China Selatan dengan AS.

Baca Juga: Unggah Momen Terakhir Bersama Chacha Sherly, Melaney Ricardo: Mengejutkan, Tak Seorang pun Menyangka 

"Benda milik lembaga dari luar negara kita , mesti diselidiki secara mendalam dengan beberapa pertanyaan, mengapa bisa masuk ke perairan Selayar? Apakah pernah terdeteksi oleh radar AL?," katanya.

Dia mengatakan, apabila tidak terdeteksi "radar keamanan" wilayah laut Indonesia, berarti sudah menunjukkan kerawanan dan bahaya bagi "penyusupan mata-mata" dengan memakai "drone laut" memasuki perairan Indonesia.

Menurut dia, dengan ciri-ciri yang ada pada benda itu, patut dicurigai ada "penyusupan operasi pengintaian" di sekitar perairan wilayah Indonesia.

Pengintaian tersebut mungkin untuk melakukan perekaman situasi, sumber daya alam, dan posisi kekuatan penjagaan yang intens dilakukan TNI AL.

Baca Juga: Bocorkan Nama Kapolri Baru, Amien Rais: Sosok Ini Paling Nyaman, Aman, dan Cocok dengan Jokowi 

"Ini sudah kejadian ketiga kalinya ditemukan di wilayah perairan kita, maka segenap pasukan elite AL agar meningkatkan kewaspadaan dalam menangkal ancaman pertahanan negara di lokasi strategis yang rawan 'operasi pengintaian' di wilayah Laut dari pihak manapun," ujarnya yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara Selasa 5 Januari 2021.

Jadi sudah sepatutnya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto segera mendatangi Komisi I DPR RI menjelaskan agar polemik "drone laut" tidak menyebar di masyarakat dengan persepsi berbeda-beda.

Sementara mengenai tanggapan penemuan drone laut tersebut dari pihak Danlantamal VI Makassar, Kadispen Lantamal Kapten Laut (KH) Suparman Sulo mengatakan, semuanya sudah diserahkan ke pihak Mabes AL untuk memberikan keterangan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler