Minta Prabowo Subianto Investigasi Drone Bawa Laut, DPR: Jika Ada Oknum Aparat, Harus Ditindak Tegas

6 Januari 2021, 15:05 WIB
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta pemerintah memperketat pengawasan bawah laut. /Reno Esnir/wsj/am /ANTARA

PR BEKASI – Penemuan drone bawah laut atau “seaglider” asing di Selat Malaka dan beberapa wilayah perairan Indonesia lainya menjadi perhatian sejumlah pihak.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta TNI AL memperkuat pengawasan bawah laut atau "under water surveillance".

Lebih lanjut, dia mengatakan TNI harus segera melakukan verifikasi pihak asing mana yang merupakan pengirim drone bawah laut tersebut.

"TNI segera memperkuat pengawasan di bawah laut, jangan sampai ada oknum yang melakukan jual beli data wilayah Indonesia dan bekerja untuk pihak asing," kata Azis Syamsuddin seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Rabu 6 Januari 2021.

Baca Juga: Trump Larang Penggunaan AliPay di Amerika Serikat Seiring Merebaknya Kabar Jack Ma Hilang 

Dia menilai pengawasan bawah laut Indonesia sangat penting dan bangsa Indonesia tidak boleh lengah karena kejadian ditemukannya drone bawah laut milik asing sudah sering terjadi.

Azis Syamsuddin meminta pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk menginvestigasi secara mendalam atas kejadian ditemukannya "seaglider" tersebut".

"Jika adanya oknum aparat yang terlibat dalam mempermudah masuknya aset militer asing ke wilayah NKRI secara ilegal, maka harus dapat ditindak tegas," ujarnya.

Politikus Partai Golkar itu menilai potensi pengintaian asing melalui drone maupun pergerakan kapal selam tanpa izin sangat tinggi karena Indonesia adalah episentrum dari kawasan Indo Pasifik.

Baca Juga: AC Milan Vs Juventus: Misi Ronaldo CS Jaga Asa Amankan Scudetto Serie A Musim Ini 

Menurut dia, posisi strategis Indonesia itu menyebabkan banyak negara asing yang tentu memiliki agenda tersendiri dalam lautan Indonesia yang menghubungkan Samudra Hindia, Laut Natuna Utara hingga Samudera Pasifik.

"Keamanan laut saat ini perlu menjadi prioritas, bukan hanya permukaan laut tapi juga bawah laut, karena itu pemerintah harus melakukan perubahan terhadap infrastruktur pendukung," katanya.

Dia mengatakan, Indonesia perlu melakukan modernisasi sistem pertahanan dengan rencana yang matang dan strategis karena tidak boleh lengah sama sekali terhadap berbagai macam ancaman.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menyebutkan drone bawah laut yang ditemukan nelayan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, merupakan "seaglider" yang digunakan untuk riset bawah laut.

Baca Juga: Polri: Importir yang Timbun dan Mainkan Harga Akan Diproses Hukum 

"Alat ini 'seaglider'. Banyak digunakan untuk keperluan survei atau untuk mencari data oseanografi di laut, di bawah lautan," kata Yudo dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal), di Jakarta Utara, Senin, 4 Januari 2021.

Menurut dia, 'seaglider' memang bisa digunakan untuk berbagai kepentingan, mulai dari kepentingan industri, survei hingga kepentingan militer karena kemampuannya dalam memetakan kondisi tertentu.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler