PR BEKASI - Beberapa hari, setelah penemuan diduga drone bawah laut di perairan Selayar, Sulawesi yang diduga milik China, beragam komentar dan praduga masih meramaikan pemberitaan tersebut.
Meski KSAL telah menyatakan bahwa benda tersebut adalah seaglider yang dipakai untuk keperluan riset.
Salah satu komentar datang dari pengamat Politik dan Hankam Universitas Muhammadiyah Arqam Azikin, penting untuk menyelidiki cepat 'sandi pesan' dari benda tersebut.
Baca Juga: Buaya Teror Permukiman Warga, BKSDA Kalteng: Jangan Buang Bangkai Binatang ke Sungai
Arqam mengatakan, "Apabila tidak ada cap milik TNI di benda tersebut, berarti benda itu dipastikan punya lembaga dari luar negara kita dan diperlukan kerja cepat menyelidiki isi 'sandi pesan' apa yang di dalam rangkaian alatnya."
Dia mengatakan, sudah sangat tepat Panglima TNI langsung memerintahkan jajarannya untuk membawa alat mirip rudal tersebut ke Mabes TNI guna meneliti benda tersebut lebih lanjut.
Mengenai dugaan benda itu milik China atau Amerika Serikat (AS), Arqam mengatakan, diperlukan penyelidikan TNI secara tepat dalam mengklarifikasi data-data awal yang ada pada benda itu.
Pasalnya, AS mempunyai pemantau satelit di wilayah Timur Indonesia dan China memiliki kepentingan pada gejolak di laut China Selatan dengan AS.
Baca Juga: Unggah Momen Terakhir Bersama Chacha Sherly, Melaney Ricardo: Mengejutkan, Tak Seorang pun Menyangka