Vaksin Covid-19 Sudah Terbukti Aman dan Halal, Ma'ruf Amin: Tidak Alasan untuk Tidak Diikuti

13 Januari 2021, 22:03 WIB
Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin. /Setneg.go.id

PR BEKASI - Vaksin COVID-19 buatan Sinovac telah mendapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dengan begitu artinya vaksin Covid-19 Sinovac sudah dinyatakan aman untuk disuntikkan ke masyarakat.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau masyarakat Indonesia untuk patuh menerima vaksin Covid-19.

Selanjutnya, Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi mengatakan Wapres beranggapan bahwa tidak ada alasan bagi masyarakat untuk menolak disuntik vaksin COVID-19

Baca Juga: Ariel Noah dan Risa Saraswati Dipastikan Ikut Divaksinasi Covid-19 di RSKIA Kota Bandung

"Tidak ada alasan untuk tidak diikuti. Itu kehendak Wapres seperti itu," kata Masduki.

"Vaksin (Sinovac) itu kan sudah l an halal oleh MUI, secara efikasi juga sudah oleh BPOM, dan itu bagus. Maka, ketika Pemerintah meminta vaksinasi itu berjalan, maka hendaknya itu ditanggapi baik oleh masyarakat," tutur-nya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan jajaran menterinya juga telah menunjukkan kesediaannya untuk divaksin.

Terbukti pagi tadi, Rabu, 13 Januari Presiden Jokowi sudah sudah disuntik vaksinasi Covid-19 di Istana Negara oleh dokter kepresidenan.

Baca Juga: Tiba-tiba Dikirimi Pesan Berbahasa Thailand, Melaney Ricardo Sebut WhatsApp Miliknya Telah Diretas

Hal itu, lanjut Masduki, seharusnya dapat membuat masyarakat untuk mau divaksin COVID-19.

"Sepanjang Pemerintah itu memerintahkan sesuatu yang sifatnya baik dan tidak bertentangan dengan agama, maka kalau umat Islam ya wajib menaati itu,” ucap Masduki yang juga Ketua MUI itu.

Wapres juga berharap program vaksinasi dapat berjalan baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Dalam pandangan Pak Wapres, vaksinasi itu kan menjadi batu lompatan untuk kebangkitan ekonomi Indonesia. Kalau tidak ada vaksin, ekonomi akan susah bergerak karena orang terbatas pergerakannya," ujarnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler