Anggota DPR Ini 'Teriak' Minta Tolong, Ada Perawat Terjebak di Puing Rumah Sakit Usai Gempa Mamuju

15 Januari 2021, 20:33 WIB
Sejumlah petugas dengan alat berat mencari korban di Rumah Sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis 15 Januari 2021. /ANTARA FOTO/ Akbar Tado/hp/pri/ANTARA FOTO

PR BEKASI – Gempa yang terjadi Provinsi Sulawesi Barat menyebabkan beberapa korban terjebak dalam bangunan yang roboh.

Masyarakat terdampak gempa di Sulawesi Barat membutuhkan bantuan untuk membebaskan warga dari reruntuhan bangunan akibat gempa bermagnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat, 15 Januari 2021, pukul 2.28 Wita.

"Astagfirullah, ada perawat terjebak dalam reruntuhan bangunan Rumah Sakit Mitra Manakarra yang roboh, tolong semua pihak seluruh negeri bantu lakukan evakuasi," kata Anggota DPR-RI dari Provinsi Sulbar, Suhardi Duka di Mamuju, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Jumat.

Baca Juga: 118 Nakes di Kota Bekasi Disuntik Sinovac, Dinkes: Ini Akan Bertahap hingga April 2021 

Suhardi Duka yang juga mantan Bupati Mamuju dua periode mengatakan gempa di Mamuju telah membuat bangunan rumah sakit swasta Mitra Manakarra yang berlantai lima, terletak di Jalan Pontingku kota Mamuju, ambruk dan hancur.

Ia berharap bantuan dari seluruh pihak dan pemerintah pusat untuk Sulbar dapat mengevakuasi korban yang terjebak dan melakukan evakuasi dalam reruntuhan bangunan yang roboh akibat gempa.

Selain rumah sakit, sejumlah kantor pemerintah dan pemukiman warga di Kota Mamuju juga mengalami kerusakan berat.

Hingga berita ini diturunkan, pemerintah setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Polman dan Kabupaten Majene telah menyatakan korban meninggal tiga orang dan korban luka 200 orang.

Baca Juga: Lagi, Seperti Piala Dunia U-20 2021, Gelaran AFC U-16 dan AFC U-19 Juga Resmi Dibatalkan

Gempa Mamuju dengan episentrum pada kedalaman 10 kilometer terletak enam kilometer timur laut Majene 2.98 LS-118.94 BT juga membuat warga di pengungsian telah mencapai 2.000 orang.

Tercatat sejak Kamis, 14 Januari 2021, gempa juga dirasakan Mamuju saat itu besaran magnitudo 5,9 yang terjadi pukul 13.35.49 WIB.

"Estimasi peta tingkat guncangan yang dipublikasikan BMKG akurat, sesaat setelah gempa dapat mengestimasi bahwa gempa ini merusak karena muncul warna kuning yang artinya guncangan gempa mencapai skala intensitas VI MMI yang berpotensi merusak," kata Koordinator bidang Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Kamis.

Pada Jumat hari ini, hingga pukul 6.00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 28 kali gempa bumi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Warganet Ciduk Raffi Ahmad Hadiri Pesta, Gus Nadir: Kayak Santri Sok Gagah, Dikeroyok Warga 

Diketahui Mamuju juga pernah merasakan gempa yang memicu tsunami pada 23 Februari 1969 dengan kekuatan 6,9 pada kedalaman 13 km.

Gempa saat itu menyebabkan 64 orang meninggal, 97 orang luka-luka, dan 1.287 rumah serta Masjid mengalami kerusakan.

Dermaga pelabuhan pecah hingga menimbulkan tsunami dengan ketinggian 4 meter di Pelattoang dan 1,5 m di Parasanga dan Palili.

Gempa Majene yang merusak hari ini dan gempa pemicu tsunami destruktif tahun 1969 sama sama dibangkitkan oleh generator gempa yang sama yaitu Sesar Naik Mamuju (Mamuju Thrust).***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler