Sebut Banjir Kalsel karena Penebangan Hutan, Marzuki Alie: Semoga Penguasa dan Pemodal Sadar

17 Januari 2021, 08:00 WIB
Mantan Ketua DPR, Marzuki Alie meminta pemerintah untuk mengevaluasi penyebab banjir di Kalimantan Selatan. /ANTARA/Widodo S. Jusuf/ANTARA

PR BEKASI - Banjir besar di Kalimantan Selatan menjadi sorota dan tangis masyarakat Indonesia, pasalnya kejadian tersebut tidak hanya di satu titik lokasi.

Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie pun ikut memberi tanggapannya terkait banjir besar tersebut yang tengah melanda 6 wilayah Kalimantan Selatan.

Marzuki Alie menyebut bahwa banjir tersebut juga disebabkan akibat banyaknya penebangan hutan, padahal hutan di Kalimantan adalah jantung Indonesia.

Baca Juga: Resahkan Warga Tambun, Satnarkoba Polres Metro Bekasi Tangkap Kurir Narkoba Antar Provinsi

Ia menjelaskan bahwa efek dari penebangan hutan yang tidak seimbang dengan kelestarian pohon itulah yang mengakibatkan banjir besar tersebut bisa terjadi.

"Dampak deforestasi (penebangan hutan), tidak ada keseimbangan, dampaknya ke rakyat," ujar Marzuki Ali dalam cuitannya di akun Twitter pribadi @marzukialie_MA pada Sabtu, 16 Januari 2021.

Dalam cuitannya, Rektor Universitas Indo Global Mandiri (IGM) tersebut juga turut mendoakan agar banjir dapat segera surut dan tidak sampai menyebabkan korban jiwa.

"Kita doakan segera surut dan tidak ada korban," tutur Marzuki Alie, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @marzukialie_MA, Minggu, 17 Januari 2021.

Baca Juga: Bangga! Dua Wakil Indonesia Akan Tampil di Final, Berikut Link Live Streaming Thailand Open 2021

Dirinya berharap untuk ke depannya ada kesadaran terhadap pihak terkait untuk menjaga keseimbangan alam Kalimantan tersebut.

"Semoga ada kesadaran pemodal dan penguasa untuk menjaga keseimbangan alam," lanjutnya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pada Jumat, 15 Januari 2021, bencana banjir besar di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, telah menyebabkan setidaknya sebanyak 21.990 jiwa terdampak oleh bencana itu.

Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas BNPB Rita Rosita Simatupang pada Jumat, 15 Januari 2021.

Baca Juga: Tersandung Dugaan Skandal Seks dan Kanibalisme, Bintang Netflix Mundur Sementara dari Dunia Film

Rita menjelaskan bahwa 21.990 jiwa tersebut merupakan bagian dalam  6.661 KK.

Ia juga menyebut bahwa para penduduk terdampak banjir telah mengungsi di lima titik pengungsian.

Akibat banjir besar tersebut, setidaknya sebanyak 6.346 rumah terendam oleh karenanya mereka harus mengungsi ke lima titik pengungsian tersebut.

Masih persoalan banjir di Kalimantan Selatan, Presiden Jokowi telah memerintahkan kepala BNPB, Panglima TNI, dan Kapolri untuk secepat-cepatnya mengirim bantuan, terutama yang berkaitan dengan perahu karet yang sangat dibutuhkan dalam penanganan bencana banjir di Kalimantan Selatan.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler