Bersedia Vaksinasi di Urutan 276 Juta, Natalius Pigai: Saya Tak Pilih Vaksin yang Diumumkan Negara

18 Januari 2021, 19:37 WIB
Aktivis HAM Natalius Pigai bersedia divaksinasi Covid-19 tapi diurutan terakhir atau ke-276 juta. /Instagram.com/@natalius_pigai/

PR BEKASI - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menjadi salah satu tokoh yang menentang adanya sanksi pidana bagi mereka yang menolak vaksinasi Covid-19.

Natalius Pigai menilai, menolak vaksinasi Covid-19 adalah hak setiap warga negara, sehingga pemerintah tidak bisa memaksakan atau mewajibkan vaksinasi Covid-19 kepada rakyat.

Natalius Pigai menjelaskan, ketentuan tersebut sudah diatur dalam UU Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009 BAB III Hak dan Kewajiban Bagian Kesatu Hak Pasal 5 Ayat (3), yang berbunyi "Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya".

Baca Juga: Ramalan Mbak You Bohong dan Tak Masuk Akal, Deddy Corbuzier: Sangat Bahaya, Ini Provokasi Namanya

Oleh karena itu, jika pemerintah tetap ingin menerapkan sanksi bagi para penolak vaksin, Natalius Pigai menilai bahwa pemerintah harus mengeluarkan status darurat nasional.

"Vaksinasi dalam kondisi negara tidak darurat nasional, itu sudah masuk dalam kategori hak di mana warga negara berhak menentukan," kata Natalius Pigai, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Karni Ilyas Club, Senin, 18 Januari 2021.

Meski demikian, Natalius Pigai menilai bahwa saat ini situasi di Indonesia masih terbilang normal, meski bahaya Covid-19 masih terus mengintai.

Baca Juga: Putrinya Sering Dibully Saat di Jakarta, Istri Gunawan: Netizen Kalau Ngomong Kayak Gak Punya Agama

"Situasi sekarang kan situasi normal, memang ancaman karena virus corona ada, tapi pemerintah tidak ada keputusan resmi. Harus ada pernyataan presiden dan diikuti undang-undang resmi tentang situasi darurat nasioanal, baru bisa mengeluarkan pidana itu," kata Natalius Pigai.

Namun, apa pun situasi dan kondisi saat ini, Natalius Pigai tetap mengapresiasi tindakan pemerintah yang tetap ingin hadir untuk rakyat di tengah ancaman pandemi.

"Prinsip negara mau hadir di tengah ancaman wabah kita setuju, saya juga setuju. Kita juga respect adanya keinginan pemerintah dalam pelayanan kesehatan, tapi jangan salah langkah. Jangan memaksa," kata Natalius Pigai.

Baca Juga: Viral Video Suara Minta Tolong Diduga Korban Sriwijaya Air, Roy Suryo: Itu Mik Kena Angin yang Kuat

Bahkan, Natalius Pigai pun bersedia divaksinasi Covid-19, tetapi sebagai penerima terakhir yang ada di Indonesia.

"Saya termasuk orang yang setuju divaksin, tapi jumlah penduduk Indonesia kan ada 276 juta orang, saya yang ke-276 juta. Jadi saya antri, 275 juta sudah divaksin, baru saya terakhirnya. Kan saya terdepan memajukan soal HAM dalam konteks pelayanan," tutur Natalius Pigai.

Meski bersedia divaksinasi Covid-19, Natalius Pigai menuturkan tak ingin divaksinasi menggunakan vaksin yang saat ini digunakan pemerintah, dan memilih vaksin dari luar negeri.

Baca Juga: Mbak You Tak Perlu Klarifikasi Ramalannya, Mbah Mijan: Saya Percaya Pak Jokowi Akan Baik-baik Saja

"Yang jelas saya tidak pilih vaksin yang diumumkan pemerintah hari ini. Karena mereka sudah terlanjur menciptakan vaksin di dalam pro kontra. Saya akan pilih vaksin dari luar negeri, saya pergi cari, saya bisa beli sendiri. Mau 10 juta, 20 juta, yang penting saya bisa hidup," tutur Natalius Pigai.

Namun, meski membeli sendiri dari luar negeri, Natalius Pigai akan tetap memberikan vaksin tersebut kepada dokter Indonesia untuk disuntikkan padanya, demi menjungjung nasionalisme.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club

Tags

Terkini

Terpopuler