Indonesia Dilanda Banyak Bencana, Hersubeno Arief: Aksi Risma Seharusnya Jarang Terlihat di Jakarta

18 Januari 2021, 21:53 WIB
Hersubeno Arief mengatakan akan jarang melihat aksi dari Tri Rismaharini di Jakarta. /ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww/ANTARA FOTO

PR BEKASI - Wartawan dan pengamat politik Hersubeno Arief mengatakan bahwa untuk sementara ini dalam beberapa hari ke depan masyarakat Indonesia seharusnya tidak bisa melihat aksi-aksi yang dilakukan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta.

Hersubeno Arief menjelaskan kenapa dia memakai kata 'seharusnya', karena saat ini di Indonesia sedang banyak sekali terjadi bencana di berbagai wilayah.

Disampaikan Hersubeno Arief bahwa berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, di seluruh Indonesia hanya dalam waktu dua pekan semenjak tanggal 1 sampai 16 Januari telah terjadi 136 bencana.

Baca Juga: Soroti Bencana dan Musibah Awal Tahun, Emil Salim: Jangan Cari-Cari Kesalahan, tapi Cari Jalan 

"Ini luar biasa, yang paling banyak banjir ada 95 kejadian kemudian ada lagi tanah longsor 25 kejadian, kemudian angin puting beliung ada 12 kejadian, dan gempa bumi ada 2 kejadian," kata Hersubeno, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal Youtube Hersubeno Arief pada Senin, 18 Januari 2021.

Selain itu juga ada kejadian air pasang sebanyak 2 kejadian, jadi memang banyak jumlah bencana yang saat ini terjadi di Indonesia.

Hersubeno Arief mencatat bahwa dari 136 kejadian tersebut, sudah 80 orang meninggal dunia dan 852 orang yang mengalami luka-luka.

"Belum lagi ribuan warga terpaksa harus berada di pengungsian, itu data sampai Sabtu kemarin. Bisa jadi hari Senin di awal pekan ini jumlahnya sudah meningkat," ucapnya.

Baca Juga: Kritik Pernyataan Haikal Hassan ke Komnas HAM, Ferdinand Hutahaean: Sebaiknya Perbaiki Akhlakmu Saja 

Dia mengatakan dengan begitu banyaknya kejadian yang menimpa Indonesia maka bisa dibayangkan betapa sibuknya menteri yang akrab dipanggil Risma tersebut.

Karena itu, Hersubeno Arief menambahkan, Risma tidak punya waktu untuk blusukan ke kolong-kolong jembatan, ke pinggiran sungai di Jakarta, atau jalan-jalan menemui para gelandangan sepanjangan jalan Sudirman dan Thamrin di Jakarta.

Menurutnya saat ini Risma sudah seharusnya berada di Mamuju karena adanya gempa bumi besar yang menimpa daerah tersebut.

Selain itu juga banyak sekali warga yang mengungsi serta kehilangan rumah dan kekurangan pasokan logistik.

Baca Juga: Minta Perusak Hutan Kalimantan Bertobat, Said Didu: Saksikan Bencana Ini Akibat Keserakahan Kalian 

Dia melanjutkan mungkin juga Risma saat ini sudah menaiki perahu karet berlayar di kawasan Kalimantan Selatan yang sedang dilanda banjir besar.

Hersubeno mengungkapkan di Mamuju situasinya cukup memprihatinkan.

Karena banyak warga yang kekurangan pasokan bantuan, mungkin disebabkan oleh akses jalan dan membuat pengiriman bantuan menjadi terlambat.

Sebab itu para warga melakukan penjarahan dengan menghadang truk-truk bantuan di pinggir jalan.

Baca Juga: 'Halu' Klaim Indonesia Bisa Jadi Negara Terkuat di Selatan, Mardigu Bossman: Kita Punya Mineral 

"Kejadian di Mamuju, Sulawesi Barat, ini memang cukup memprihatinkan dan kita bisa melihat video-video yang beredar di sejumlah grup pertemanan dan di media nasional betapa dahsyatnya gempa yang menimpa Mamuju ibu kota Sulawesi Barat," ujar Hersubeno.

Sementara di Kalimantan Selatan banjir besar terjadi di sana, sebagai akibat dari kerusakan hutan.

Diungkapkan Hersubeno bahwa sudah menjadi pengetahuan umum banyak sekali, tambang-tambang di kawasan Kalimantan Selatan, yang mana tentu saja karena penggalian tambang tersebut alam menjadi rusak dan berdampak pada banjir.

Dia menyarankan jika Risma tidak ingin pergi terlalu jauh maka cukup pergi ke beberapa daerah di Jawa.

Baca Juga: Kritik Muannas Alaidid akan Laporkan Mbak You, Arief Poyuono: Jangan Bikin Tambah Kisruh dan Panas 

Misalnya saja ke Jogja atau Jawa Tengah karena Gunung Merapi sejak tanggal 7 Januari lalu sudah mengeluarkan awan panas.

Bahkan awan panas yang dikeluarkan Merapi dilaporkan sudah membumbung tinggi sampai 500 meter dan aliran lavanya melalui Sungai Krasak sudah sejauh 1,5 km.

"Kalau mau sekalian pulang kampung Bu Risma bisa ke Jawa Timur, di sana Gunung Semeru sebagai gunung tertinggi di Jawa juga mengeluarkan awan panas," katanya

Hersubeno menyatakan di Semeru awan panas yang dimuntahkan lebih dahsyat lagi, karena guguran lavanya mencapai 4 kilometer.

Baca Juga: Listyo Sigit Pilih Datangi Demokrat, AHY: Kapolri Baru Harus Dapat Berdiri di Atas Semua Golongan 

"Dengan begitu banyaknya bencana yang terjadi di seluruh Indonesia, seharusnya memang Bu Risma pasti tidak punya waktu yang cukup lagi untuk mengurusi gelandangan di Jakarta seperti yang selama ini menjadi konsennya," ujar Hersubeno.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler