Update Evakuasi Gempa Sulawesi Barat, Basarnas: Korban Meninggal Sebanyak 90 Orang

20 Januari 2021, 07:10 WIB
Kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh gempa bumi yang melanda Majene Sulawesi Barat /ANTARA FOTO/Akbar Tado/wpa/hp/ANTARA FOTO

PR BEKASI - Badan SAR Nasional (Basarnas) menyampaikan laporan terbaru dari proses evakuasi bencana alam gempa bumi yang melanda Sulawesi Barat (Sulbar).

Hal itu maerupakan laporan hasil evakuasi yang telah dilakukan hingga Selasa, 19 Januari 2021.

Basarnas menyebutkan bahwa dari evakuasi gempa bumi di Sulbar tersebut, korban menininggal terdapat sebanyak 90 orang.

Baca Juga: Soal Jokowi Sebut Banjir Kalsel Akibat Cuaca Ekstrem, Andi Arief Sampaikan Hal ini

Laporan tersebut disampaikan oleh Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Didi Hamzar dalam konferensi pers.

"Untuk update hari ini korban meninggal dunia tercatat sebanyak 90 orang," ujar Didi Hamzar.

Dalam laporan tersebut, Didi mengatakan, pencarian kali ini dilakukan di 20 sektor yang ada di empat kelurahan di antaranya Kelurahan Binanga, Kelurahan Rimuku, Kelurahan Karema, dan Kelurahan Simboro. Selain di Mamuju, pencarian korban dilakukan di Majene.

Baca Juga: Minta Jangan Ada Penyelewengan, Wali Kota Bekasi Bongkar Kunci Sukses Pembangunan

"Kemudian dari 4 kelurahan kita bagi menjadi 20 sektor pencarian, 12 titik menjadi prioritas pencarian. Dalam pencarian itu kita menerjunkan 7 tim, lalu 2 tim bergeser ke Majene untuk pencarian terhadap 3 orang yang diduga masih tertimbun longsor di kawasan Maunda," tuturnya.

Dalam proses evakusasi tersebut, Didi juga menjelaskan pihaknya menerjunkan tim dari K-9 atau tim anjing pelacak untuk mencari korban yang hilang.

Ia juga berharap dalam pencarian korban gempa kedepannya seluruh korban yang masih berada dalam reruntuhan bangunan dapat ditemukan semuanya.

Baca Juga: Prancis Dilaporkan Puluhan Organisasi ke PBB Terkait Dugaan Diskriminasi Terhadap Muslim

"Kita juga akan terus melakukan monitoring di wilayah kami dan nanti didukung dari K-9. Kita berharap di 20 sektor dan 12 prioritas tersebut sudah tidak ada lagi korban atau indikasi korban dalam reruntuhan bangunan di daerah tersebut," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News, Rabu, 20 Januari 2021.

Sebelumnya diketahui, Jumat, 15 Januari 2020 telah terjadi bencana Gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Majene yang melanda Provinsi Sulawesi Barat pada Jumat, 15 Januari 2021, pukul 01.28 WIB. Gempa itu berpusat di 2.98 LS, 118.94 BT atau 6 kilometer Timur Laut Majene.

Gempa pada hari Jumat tersebut merupakan gempa susulan yang sebelumnya juga terjadi pada Kamis, 14 Januari 2021. Pada saat itu gempa kuat juga dirasakan di beberapa kabupaten.

Baca Juga: Dukung Polri di Bawah Kementerian Bukan Presiden, Mardani Ali Sera: Seperti TNI di Bawah Kemenhan

Pada Sabtu, 16 Januari 2021, pukul 06.32 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mencatat telah terjadi gempa kembali berkekuatan 5.0 magnetudo di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa, 19 Januari 2021 juga telah datang langsung ke Sulbar untuk meninjau langsung penangan gemba di tempat itu.

Kemudian setibanya di sana, Jokowi yang langsung mendatangi salah satu titik terdampak gempa yaitu Kantor Gubernur Sulawesi Barat.

Baca Juga: Wacana Mogok Massal Pedagang, Pemkot Jakbar Tinjau Ketersedian dan Harga Daging Sapi di Pasaran

Di sana Jokowi meninjau langsung bangunan Kantor Gubernur yang sudah hampir seluruh bangunan hancur akibat gempa berkekuatan 6.2 magnitudo tersebut.

Jokowi memastikan bahwa pemerintah pusat akan memberikan bantuan dengan membangun kembali gedung-gedung pemerintah yang roboh agar pelayanan publik dapat kembali berjalan.

Selain itu kedatangan Presiden di Sulbar juga ingin memastikan bahwa proses evakuasi, bantuan kepada masyarakat, logistik untuk pengungsi, dan tenda-tenda pengungsi terkelola dengan baik.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler