Kritik Tudingan PDIP Soal Museum SBY-Ani, Yan Harahap: Bicara Atas Nama Rakyat, Tapi Bansos ‘Dirampok’

19 Februari 2021, 22:16 WIB
Politisi Partai Demokrat Yan Harahap membalas tudingan PDIP soal pendirian museum SBY-ANI. /Tangkapan layar kanal YouTube AHY for Indonesia

PR BEKASI - Deputi Balitbang Partai Demokrat, Yan Harahap, menyampaikan kritik terhadap kader PDIP yang menyebut hibah Pemprov Jawa Timur untuk Museum SBY-Ani telah menyakiti hati rakyat.

Menjawab tudingan tersebut, Yan Harahap menilai bahwa ucapan kader PDIP ini tak selaras dengan apa yang selama ini para kader partai tersebut lakukan.

Yan Harahap menyebut, bahwa selama ini PDIP bila berbicara selalu mengeklaim atas nama rakyat, akan tetapi realita perbuatannya tidak memihak pada rakyat.

Di antara bukti ucapan yang tak selaras dengan perbuatan tersebut, Yan Harahap mencontohkan yaitu kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos) yang di antara tersangkanya adalah kader PDIP.

Baca Juga: Dalami Nama Baru di Kasus Suap Korupsi Dana Bansos, Saudara Ruhut Sitompul Dipanggil KPK

Baca Juga: Kesal dengan Kabar Perselingkuhan Ayus dan Nissa Sabyan Ramai, Eks Personel Sabyan Gambus: Kok Lu Gini Sih?

Baca Juga: Twitter Diblokir oleh Marzuki Alie Usai 'Buka Kartu' Dalang Kudeta Demokrat, Cipta Panca: Norak Dia, Baperan 

"Orang PDIP itu kalau ngomong dikit-dikit mengatasnamakan rakyat," ujar Yan Harahap, dalam cuitan akun Twitternya @YanHarahap, Jumat, 19 Februari 2021.

"Tapi bansos untuk rakyat kecil pun ‘dirampok’. Triliun pula," sambungnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan akun Twitter @YanHarahap, Jumat, 19 Februari 2021.

Diketahui sebelumnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur membantu pembuatan Museum SBY-Ani di pacitan dengan memberikan dana hibah yang berasal dari APBN sejumlah Rp9 miliar.

Dana hibah terseut disalurkan melalui Pemkab Pacitan lalu setelahnya diberikan kepada Yudhoyono Foundation untuk membantu pembangunan museum tersebut.

Baca Juga: Soal Revisi UU ITE, Rocky Gerung: Jokowi Takut Sama SBY dan Jusuf Kalla 

Terkait dana hibah tersebut, Bendahara Umum Partai Demokrat, Renville Antonio menjelaskan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sama sekali tidak pernah meminta hal itu ke Pemprov Jatim.

Akan tetapi dirinya juga menyampaikan rasa terima kasih terhadap Pemprov Jatim serta Pemkab Pacitan yang turut membantu pembangunan Museum dan Galeri SBY-ANI tersebut.

"Pak SBY tidak pernah meminta. Jadi ini murni. kita berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten atas dorongan beliau membantu," ucap Renville.

Pemberian dana hibah tersebut kini telah menuai pro-kontra didalamnya, salah satunya terdapat kritik yang disampaikan oleh anggota DPRD Jatim fraksi PDIP, yakni Deni Wicaksono.

Baca Juga: Saling Serang dengan Politisi Demokrat Usai 'Buka Kartu', Marzuki Alie: Lebih Baik Saya Tak Dengarkan 

Deni Wicaksono menyebut bahwa pemberian dana hibah untuk pembangunan museum tersebut telah menyakiti hati rakyat yang tengah kesusahan akibat pandemi.

"Uang rakyat Rp9 miliar untuk sebuah lemaga yang tujuannya adalah citra politik personal seorang tokoh sangat menyakiti hati rakyat," ucap Deni wicaksono, Rabu, 17 Februari 2021.

"Ini mengkhianati amanat penderitaan rakyat. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini rakyat sedang kesusahan," sambungnya.

Ucapan Deni Wicaksono inilah yang kemudian dikritik oleh salah satu kader Partai Demokrat yaitu Yan Harahap.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler