Budiman Sudjatmiko Sebut Kualitas Presiden Jokowi Sudah Relevan di Masanya

25 Februari 2021, 19:36 WIB
Budiman Sudjatmiko menyatakan kualitas dari Jokowi sudah relevan dengan masanya. /Tangkapan layar YouTube.com/Helmy Yahya Bicara

PR BEKASI - Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko, menyampaikan bahwa kualitas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah relevan di masanya.

Diungkapkan Budiman Sudjatmiko, untuk ke depannya Indonesia harus mencari pemimpin yang dapat menemukan makna-makna baru dari kerja cerdasnya.

"Pak @jokowi relevan di masanya. Walks the talk. Ke depan harus pemimpin yang talks the talk. Mencari makna-makna baru dari kerja cerdasnya di era #NewNormal," cuitnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @budimandjatmiko pada Kamis, 25 Februari 2021.

Hal itu dikatakannya untuk menjawab twit yang mengatakan bahwa, untuk pemilihan presiden 2024 maka harus mencari sosok yang kualitasnya seperti Jokowi.

Baca Juga: Dapat Warisan Mobil hingga Rumah Mewah, Bocah 8 Tahun Keturunan Madura Ini Jadi Miliarder di Arab Saudi

Baca Juga: Fisik Melempem Jelang Sea Games 2021, Timnas U-23 Akan Uji Coba Lawan Bhayangkara dan Bali United

Hingga pada 2030, Indonesia dapat menegakkan kepala di bidang teknologi, minimal di Asia Tenggara.

"Kalau 2024 kualitas presidennya minimal setara Pak Jokowi, 2030 Indonesia bisa menegakkan kepala di bidang teknologi minimal di Asia Tenggara. Demografi mendukung," kata cuitan warganet tersebut.

Cuitan dari Budiman Sudjatmiko itu pun mendapat anggukan setuju dari mantan jubir PSI, Dedek Prayudi.

Dedek Prayudi menyatakan kalau hampir semua Presiden yang menjabat di Indonesia merupakan figur yang tepat untuk zamannya.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Istana Beri Dana Rp35 Triliun kepada GAR ITB untuk Hancurkan Din Syamsuddin?

"Bener, mas. Hampir semua Presiden kita adalah figur tepat untuk jamannya," kicaunya.

Dia mencontohkan ketika masa mantan Presiden Soekarno yang tepat menjadi pemimpin revolusioner di masa revolusi.

Lalu mantan Presiden BJ Habibie, yang merupakan sosok demokratis, tepat menjadi presiden ketika Indonesia 'menapakan kaki' di masa untuk memulai demokrasi.

"Gus Dur yang pluralis tepat hadapi ancaman disintegrasi, dan lain-lain. Tuhan sayang Indonesia," kata Dedek Prayudi.

Baca Juga: Netizen Indonesia Dicap Paling Tidak Sopan se-Asia Tenggara, Ridwan Kamil: Level Kasarnya Luar Biasa

Budiman Sudjatmiko pun menanggapi komentarnya, disampaikannya bahwa masyarakat harus belajar membaca tanda-tanda zaman.

"Kita harus belajar membaca tanda-tanda zaman dan menyimpulkan dengan tepat," katanya.

Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko menyatakan mental dari masyarakat Indonesia yang harus diubah.

Menurutnya sebagian dari masyarakat merasa untuk menikmati esensi dari masa perkembangan zaman yang sudah semakin maju dalam hal komputasi.

Baca Juga: Mantan Istri Tak Terima Putranya Dituntut Tes DNA, Komnas PA Akan 'Marahi' Daus Mini dan Istri Baru

Akan tetapi, masih banyak yang belum ingin tahu terkait esensinya, walaupun mungkin saja di masa depan eksistensi dari manusia bisa terancam dengan adanya robot-robot cerdas.

"Pasrah, karena merasa nggak bisa ngejar. Mental ini yang harus kita ubah. Sebagian merasa, "Kita nikmati saja sensasinya." Belum mau tahu banyak ttg esensinya. Entah jika eksistensinya sudah terancam bahwa ternyata kita jadi nggak relevan karena robot-robot makin cerdas," kata Budiman Sudjatmiko.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler