PR BEKASI - Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 6 dari Semarang mencuri perhatian jagat TikTok hingga sang wali kota Hendrar Prihadi.
Siswa tersebut dikenal oleh wisatawan Kota Tua Semarang berkat aksinya sebagai seorang pengarah foto atau fotografer.
Anak tersebut menceritakan bahwa alasannya menjalani profesi tersebut karena tuntutan ekonomi dan juga hobi.
Sebelumnya, dia juga pernah menjalani profesi sebagai penjual koran tetapi melihat penghasilan dari fotografer lebih besar dibandingkan jualan koran.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, Kapolri Minta Masyarakat Tidak Panik
Baca Juga: Ketua Matakin DKI Jakarta Imbau Masyarakat Tetap Tenang dalam Merespons Bom Bunuh Diri di Makassar
Anak sulung di keluarganya ini akhirnya memutuskan untuk mencoba membantu mengambil foto orang-orang di kawasan wisata tersebut sekaligus mengembangkan bakatnya.
Profesi ini diakuinya tidak mengganggu aktivitas sekolahnya, bahkan penghasilan yang didapat selain untuk orang tua juga dia bayarkan sebagai biaya sekolah.
"Nggak terganggu, malah makin maju, buat bayar sekolah juga," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal TikTok @Gurucerdas pada Minggu, 28 Maret 2021.
Aksinya menjalani pekerjaan unik sebagai pengarah gaya para pelancong, bocah tersebut tampak mahir memberikan arahan dan pose kepada wisatawan yang memakai jasanya.
Terlihat dari berbagai hasil yang diambil si anak, dia sudah layaknya seorang fotografer amatir yang mengambil foto dari berbagai sudut.
Tak hanya itu, sang anak pun membuat sebuah karya slow motion untuk para pelancong.
Anak tersebut mempunyai mimpi untuk mengikuti kontes fotografi, sayangnya hal itu terbentur kamera yang tidak dimilikinya.
"Nggak punya kamera yang mahal itu, kamera hp bisa cuma nggak bisa buat tampil. Kalau lomba kan mesti pakai kamera," ujarnya.
Dia pun ingin memasuki komunitas fotografi dan sayangnya tak bisa karena masalah kamera.
"Di sini kan kalau mau masuk komunitas harus punya kamera dulu," ucapnya.
Dia juga menceritakan, sebelumnya pernah diajak untuk mengemis atau mengamen oleh teman-temannya, dan ditolaknya.
Baca Juga: Dipercaya Bisa Bikin Glowing, Aurel Lakukan Puasa Mutih Adat Jawa Jelang Hari Pernikahan
Dia memiliki prinsip untuk tidak mengamen.
"Selagi masih bisa berdiri ngapain ngemis," kata anak tersebut.
Hal unik lainnya, anak tersebut mengaku sudah memantau target yang akan menggunakan jasanya.
Dia akan melihat dari fesyen pengunjung dan mereka yang menggunakan kamera, untuk kemudian menawarkan jasanya.
Mengenai penghasilan yang diterimanya, dia mengungkapkan pernah mendapat Rp2.000 saat mengantar pengunjung berkeliling dan diterimanya.
"Dapat sedikit ya aku terima, namanya juga sukarela," katanya.***