Ganjar Pranowo: Masyarakat Harys Cerdas dalam Menyebarkan Informasi dan Bermedia

29 Maret 2021, 17:48 WIB
Ganjar Pranowo beri pesan penting kepada masyarakat dalam bermedia. /Humas Jateng/Vivi

PR BEKASI – Masyarakat diminta lebih cerdas bermedia terutama dalam memanfaatkannya sebagai saluran informasi, edukasi, dan hiburan.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat acara Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa “Cerdas Bermedia di Era Penyiaran Digital” di Pendapi Gede Balai Kota Surakarta, Senin, 29 Maret 2021.

Ganjar Pranowo menyampaikan, apabila tidak bisa memilah dan memilih informasi maka penonton dapat terjebak pada berbagai tontonan yang ditawarkan oleh media penyiaran.

“Meski demikian, di sisi lain masyarakat juga harus cerdas menyebarkan informasi sehingga bisa membentuk karakter bangsa,” kata Ganjar Pranowo sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 29 Maret 2021.

Baca Juga: Polisi Berhasil Amankan Dua Orang yang Diduga Teroris di Condet Jakarta Timur

Baca Juga: Layanan unik di China, Tawarkan Jasa agar Pria Berkeluarga Putus dengan Pelakor dan Kembali ke Istri Sah-nya

Baca Juga: Jansen Sitindaon Bantah Tudingan Moeldoko yang Sebut Ada Ancaman Ideologi Berbahaya di Tubuh Demokrat

Di sisi lain, kata Ganjar Pranowo, saat ini dimensi penyiaran digital menjadi rumah seluruh pihak, di mana perubahan infrastruktur menuju digital berjalan cepat.

Ganjar Pranowo menyebutkan jika tidak bisa menyesuaikan pasti akan dilibas semuanya dan ini diikuti oleh berkembangnya media sosial.

“Kalau dari perkembangan ini sekarang individu pun bisa membuat ataupun menyaingi. Dengan media online, media sosial masih jadi idola maka di sana persaingan terjadi,” kata Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo menuturkan KPI harus melotot dan mendengar ke mana-mana karena ruang menjadi lebih banyak.

Baca Juga: Kubu Moeldoko Tuding Organisasi Radikal Nyaman Berlindung di Balik SBY, Tokoh Papua: Ini Rombongan Stres

Pada kesempatan sama, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyampaikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat saat ini memberikan dampak positif dan negatif.

“Dampak positifnya adalah masyarakat bisa mendapatkan informasi dengan mudah, murah, cepat, kapanpun, dan dimanapun,” kata Gibran Rakabuming.

Sedangkan dampak negatif yang muncul adalah peredaran informasi bohong atau hoaks maupun penyalahgunaan informasi.

Sementara itu, Ketua KPI Pusat Agung Suprio menjelaskan tugas KPI sangat berat mengingat keberadaanya yang dianggap memberikan pengaruh yang sangat besar kepada masyarakat.

Baca Juga: Natalius Pigai Minta Presiden Jokowi Tegur Mahfud MD terkait Pernyataannya Soal Teroris

“TV punya pengaruh yang sangat besar, tidak hanya informasi yang mengandung hoaks tetapi juga tontonan lain yang menyebabkan penontonnya terpengaruh tontonan TV yang kurang baik. KPI bertugas mengawasi tontonan itu,” ujarnya.

KPI bertugas membuat literasi yang dinamakan “Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa”.

“Kenapa literasi, karena kami ingin membuat penonton yang cerdas agar bisa memilah dan memilih tontonan, mana yang baik dan yang tidak agar literasi bisa mencapai tujuannya,” ucapnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler