PR BEKASI- Tersangka terduga tindak pidana terorisme Zakiah Aini yang masuk ke dalam Mabes Polri dan menyerang anggota Polri kini sudah terungkap.
Hal tersebut dikatakan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono.
Tersangka Zakiah mengaku kepada petugas jaga ingin membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Mabes Polri.
Selanjutnya, anggota melakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan untuk pengamanan di Mabes Polri.
Baca Juga: Enggan Tanggapi Aksi Terorisme yang Serang Mabes Polri, Edy Mulyadi: 'Jokower' Saja Tidak Percaya
Baca Juga: Kemenag Umumkan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan 1442 H Dilakukan 12 April 2021
"Jadi ini adalah satu hal yang tidak bisa dihindari. Ketika markas kepolisian didatangi masyarakat yang butuh pelayanan Polri," ungkap Rusdi, di Jakarta, Kamis 1 April 2021.
Pasca berhasil masuk, lanjut Rusdi, berikutnya tersangka Zakiah Aini sempat berkeliling untuk memantau situasi di dalam Mabes Polri.
Kemudian, tersangka langsung berjalan kaki ke pos jaga depan Mabes Polri dan menembaki para anggota yang sedang berjaga.
Baca Juga: Penentang Junta Myanmar Rayu Pasukan Etnis Minoritas dengan Konstitusi Myanmar yang Baru
"Lalu tiba-tiba dia melakukan aksinya di depan pos pengamanan bagian depan," katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News Kamis 1 April 2021.
Berkenaan pelaku yang membawa senjata dan lolos dari pengamanan, Rusdi menyatakan pihaknya saat ini masih mendalami hal tersebut.
Polisi menduga senjata itu disembunyikan pelaku di bagian tubuhnya sehingga luput dari pengawasan para petugas penjagaan.
Baca Juga: HNW Ungkap Penyebab Adanya Terorisme, Mulai dari Ketidakadilan hingga Salahnya Pemahaman Beragama
"Diduga memang ditaruhnya senjata itu di bagian badan, entah di perut atau di pinggang masih didalami," tuturnya menambahkan.
Lebih jauh Rusdi menuturkan, pihaknya siap melakukan audit terkait pengamanan di Mabes Polri agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.
"Kami akan audit pengamanan di setiap pintu masuk," tutur Rusdi.***