Kemenristek Dihilangkan, Fadli Zon: Riset Itu Berat, Biar Orang Asing Aja

10 April 2021, 15:48 WIB
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi soal dihilangkannya Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)./Twitter/@fadlizon /

PR BEKASI - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu turut menyoroti langkah pemerintah yang terbaru, soal penghilangan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Hal ini diketahui usai hasil rapat Paripurna DPR RI hari Jumat, 9 Maret 2021 kemarin, telah menyetujui surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 terkait Pertimbangan Pengubahan Kementerian yang dibahas sehari sebelumnya, dalam Rapat Konsultasi Pengganti Badan Musyawarah DPR pada hari Kamis.

Mengetahui itu, Said Didu mengumumkan kembali kabar tersebut melalui akun Twitternya, yaitu soal hilangnya Kemenristek, yang kemudian juga turut dikomentari oleh Politisi Partai Gerindra Fadli Zon.

Baca Juga: Sebut Banyak Warganet Umbar Kebohongan Jokowi di Medsos, Amien Rais: Saya Kasihan Sama Anda Lho

"Akhirnya Kementerian Ristek akan 'dihilangkan'." kata Said Didu.

Sementara itu, menanggapi cuitan Said Didu, Fadli Zon mengatakan bahwa hilangnya Kemenristek, seolah menjadi gambaran bahwa dunia riset dan teknologi ini terlalu berat bagi Indonesia.

"Riset itu berat, biar orang asing aja," kata Fadli Zon seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @fadlizon Sabtu, 10 Maret 2021.

Baca Juga: Tak Pernah Anggap Hotma Sitompul Saingan atau Musuh, Hotman Paris: Bidang Bisnis Kami Beda, Jadi Beda Arena

Menurutnya hilangnya Kemenristek ini seolah terus memelihara Indonesia terus menjadi pasar, menjadi konsumen dari produk riset dan teknologi bangsa luar.

"Agar kita tetap jadi pasar besar konsumen hasil riset dan teknologi," kata Fadli Zon.

Sementara itu diketahui menindaklanjuti Surat Presiden tersebut, maka sebagian tugas dan fungsi dari Kementerian Riset dan Teknologi akan digabungkan atau dileburkan ke Kemendikbud.

Baca Juga: Prabowo Bentuk Pasukan Khusus Pengawal Menhan, Abdillah Toha: Menteri Istimewa, Tak Mau Kalah dengan Presiden

Melalui penggabungan itu, ke depan Kemendikbud akan berubah menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Teknologi.

Selain penggabungan kementerian, dalam rapat tersebut, juga telah disepakati terbentuknya Kementerian baru, yaitu Kementerian Investasi guna meningkatkan kapitalisasi pendanaan dan penciptaan lapangan pekerjaan.

Terhadap ini, Ekonom Center Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy menyatakan bahwa melalui terbentuknya Kementerian Investasi, pertumbuhan ekonomi diharapkan akan menjadi semakin tinggi.

"Kementerian Investasi bisa mendorong investasi, terutama sektor industri manufaktur. Hal ini sebagai upaya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi." kata Yusuf Rendy.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @fadlizon

Tags

Terkini

Terpopuler