PR BEKASI - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI) Fadli Zon mengkritik pemerintah terkait kebijakan impor beras sebanyak 1 juta ton di saat para petani Indonesia mulai memasuki musim panen raya.
Fadli Zon menilai, kebijakan impor beras, apalagi sebanyak 1 juta ton merupakan kebijakan nirsimpati dan merusak kehidupan para petani di Indonesia.
"Rencana impor besar yang beberapa waktu lalu disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi merupakan kebijakan yang nirsimpati dan merusak petani," kata Fadli Zon, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Fadli Zon Official, Selasa, 16 Maret 2021.
Baca Juga: Mengaku Telah 11 Tahun Berada di Luar Negeri, Djoko Tjandra: Saya Rindu Pulang ke Indonesia
Fadli Zon menjelaskan, meskipun implementasi kebijakan impor beras itu belum diketahui waktunya, tetap saja akan langsung berdampak pada turunnya harga gabah petani secara signifikan.
"Padahal tanpa ada rencana impor saja, setiap panen raya harga gabah di tingkat petani hampir selalu turun di bawah HPP (Harga Pembelian Pemerintah)," ujar Fadli Zon.
Oleh karena itu, pengumuman rencana impor beras oleh pemerintah sangat tidak bijak dan akan semakin menekan harga gabah.