Lebih Cepat dari Target yang Ditentukan, PLN Akhirnya Berhasil Bangun Tower Emergency di Pulau Timor NTT

20 April 2021, 05:49 WIB
Ilustrasi PLN sedang membangun menara darurat (tower emergency). PLN akhirnya berhasil bangun Tower Emergency di Pulau Timor NTT dengan waktu pembangunan yang lebih cepat dari target yang sudah ditentukan. /BUMN.go.id

PR BEKASI – Badai siklon tropis Seroja yang menerjang di Kabupaten Kupang Nusa tenggara timur (NTT) menyebabkan banyak fasilitas pemerintah dan bangunan-bangunan di rumah hancur.

Akibat badai tersebut juga menyebabkan patah dan robohnya 2 menara saluran udara tegangan tinggi (SUTT ) bertekanan 70 kilo .

Untuk mengatasi menara tersebut sementara PLN membangun menara darurat (tower emergency) sebagai pengganti sementara 2 (dua) menara tersebut di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, NTT.

Baca Juga: Agar Masyarakat Bisa Penuhi Kebutuhan pada Bulan Ramadhan, Kemendes PDTT Kerahkan Kepala Desa Salurkan BLT

“Puji syukur, PLN telah berhasil mendirikan 1 unit tower emergency setinggi 61 meter atau sebanyak 21 kolom lebih cepat dari target diawal,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KemenBUMN) .

Jatmiko menjelaskan , menara darurat tersebut dibangun dengan target awal rampung selama 1 bulan, namun dapat selesaikan dalam waktu 10 hari. Saat ini, PLN tengah melakukan tahapan pengujian pembebanan untuk memastikan keandalan dan keamanannya.

Jatmiko mengatakan, keberhasilan pengoperasian menara darurat tersebut berkat dibantu juga dengan personel PLN, TNI dan juga masyarakat.

Baca Juga: Mengaji Ramadhan 2021 dengan Bacaan Surat Al-Mumtahanah: Wanita yang Diuji, Berikut Terjemahan dan Latinnya

“Dengan ketangguhan dan kompetensi teknis yang sangat baik, kendala dan tantangan yang ada bisa diatasi dengan berdirinya menara darurat. Hal ini juga berkat dukungan dari 77 personel gabungan PLN Group, 30 personel TNI KOREM 161 WIRASAKTI dan warga setempat bahu membahu membantu kami untuk pembersihan jalur transmisi," ujar Jatmiko.

Letnan Dua Infanteri Arif Setyo Budi dari Batalyon Infanteri 743/PSY Brigif 21/Komodo Kodam IX/Udayana menyatakan sinergitas tersebut merupakan komitmen TNI dalam mengamankan objek vital negara.

“Kami bersama masyarakat dalam mendirikan penggantian Menara darurat sehingga dapat normal kembali dan progress yang sudah direncanakan oleh PLN juga berjalan dengan lancar bahkan lebih cepat dan ini bukti komitmen kami dari TNI juga mengamankan object vital,” ucap Arif.

Baca Juga: Alumni Program Kartu Prakerja Bisa Dapatkan Bantuan hingga Rp10 Juta? Akses Melalui E-form KUR BNI Berikut

Salah seorang warga Desa Tunfeu, Alexander Lopo (26) mengungkapkan alasannya turut membantu pendirian tiang darurat.

“Dari awal kami disini melihat hujan deras dan memang longsor yang mengakibatkan miringnya tower dan roboh. Jadi kami secepatnya membantu PLN agar listrik dapat menyala kembali. Kami membantu membuka jalan karena longsor, jalan masuk ke tower susah setengah mati. Kami berniat membantu PLN karena kami lihat PLN sudah bekerja keras untuk masyarakat dan tidak pernah putus asa untuk mendirikan tower kembali,” ungkap Alex.

Baca Juga: Pelaku UMKM Bisa Dapatkan Banpres BPUM 2021 Rp1,2 Juta dari Kemenkop UKM, Simak Syarat dan Ketentuannya

Saat ini, pihak PLN terus berupaya memulihkan jaringan kelistrikan yang terdampak badai siklon seroja di NTT.

Tercatat hingga Minggu, 18 April 2021 pukul 12.00 Wita di seluruh NTT, PLN telah berhasil memulihkan 2.442 gardu yang terdampak, sehingga sebanyak 395.634 pelanggan dapat menikmati listrik kembali.

Guna mengetahui informasi terkini atau menyampaikan aduan terkait kelistrikan, masyarakat dapat mangaksesnya melalui aplikasi PLN Mobile.

Dengan beroperasinya menara darurat ini, maka sebanyak 169.480 pelanggan PLN di 4 (empat) kabupaten di Pulau Timor berpotensi segera menikmati kembali listrik. Adapun kabupaten tersebut meliputi kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Belu.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: BUMN.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler