Kondisi Kapal Selam KRI Nanggala-402 Kian Genting, TNI: Mudah-mudahan Oksigennya Cukup

23 April 2021, 12:37 WIB
Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang dalam keadaan krisis persediaan oksigen. /REUTERS/Ajeng Dinar U

PR BEKASI – Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 masih terus berlanjut.

Helikopter dan kapal penyelamat dikerahkan untuk menyusuri Perairan Laut Bali bagian Utara pada Jumat, 23 April 2021.

Sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak saat melakukan latihan torpedo pada Rabu dini hari, 21 April 2021.

Diketahui, kapal selam KRI Nanggala-402 saat ini tengah dalam titik kritis persediaan oksigen. Padahal di dalamnya terdapat 53 awak kapal yang harus diselamatkan.

Baca Juga: Soroti Kasus yang Menimpa Habib Rizieq Shihab, Jubir FPI Munarman Singgung Dua Hal Ini

Sejak Jumat pagi, sejumlah kapal angkatan laut telah berangsur meninggalkan pangkalan di Banyuwangi.

Kapal-kapal itu berangkat menuju ke Utara Perairan Laut Bali, posisi terakhir kali kapal selam KRI Nanggala-402.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengatakan pada Kamis, 22 April 2021 bahwa prioritas utama adalah keselamatan 53 awak kapal, dan mengimbau upaya maksimal untuk menemukan kapal tersebut.

Baca Juga: Wajahnya Dioperasi Plastik, Buron Kasus Illegal Logging Ini Tetap Tak Bisa Kelabui Polisi

Kepala Staf Angkatan Laut, Yudo Margono mengatakan bahwa pasokan oksigen dalam kapal selam berusia 44 tahun tersebut hanya akan bertahan hingga Sabtu.

“Mudah-mudahan sebelum ditemukan, oksigennya cukup,” tutur Yudo Margono dikutip tim PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters.

Sementara belum ditemukannya tanda-tanda yang menyakinkan selama pencarian ini, Yudo juga mengatakan ditemukannya sebuah ‘gaya magnet tinggi’ pada kedalaman 50 sampai 100 meter dibawah laut, namun tidak jelas apakah benda itu melayang atau berada di dasar laut.

Baca Juga: Diterpa Kabar Miring, Sule Akhirnya Buka Suara Soal Pernikahannya dengan Nathalie Holscher

Menurut juru bicara angkatan laut, kapal selam bertenaga diesel dapat bertahan hingga kedalaman 500 meter, tetapi jika lebih dalam dari itu akan berakibat fatal. Sayangnya Perairan Laut Bali bisa mencapai kedalaman lebih dari 1.500 meter.

Berdasarkan pencarian udara, ditemukannya tumpahan minyak di dekat lokasi penyelaman kapal selam KRI Nanggala-402 yang dapat diindikasikan merupakan kerusakan pada kapal atau merupakan sinyal hilang dari awak kapal.

Kapal selam KRI Nanggala-402 merupakan kapal yang dibangun di Jerman pada tahun 1977 dan bergabung dengan TNI angkatan laut Indonesia pada tahun 1981.

Baca Juga: Penyidik Terima Suap Coreng Nama KPK, Taufik Rendusara: Cegah Korupsi di Lingkungan Sendiri Saja Belum Mampu

Kapal berbobot 1.395 ton tersebut pernah menjalani reparasi di Korea Selatan selama dua tahun, dan selesai pada tahun 2021.

Bantuan untuk mencari kapal selam KRI Nanggala-402 tidak hanya datang dari dalam negeri, sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Australia, Singapura, dan Amerika Serikat, India turut membantu dengan mengirimkan kapal atau pesawat khusus.

Sementara itu, dua kapal Australia sedang menuju ke daerah pencarian kapal KRI Nanggala-402. Kapal tersebut termasuk kapal pendukung dan fregat dengan kemampuan sonar.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler