Mantan Jenderal TNI Ini Sebut Perselisihan Berdarah antara Palestina dan Israel Bukan Urusan Indonesia

19 Mei 2021, 15:26 WIB
Mantan Jenderal TNI, AM Hendropriyono yang sebut Palestina dan Israel bukan urusan kita. /Instagram/am.hendropriyono

PR BEKASI - Mantan Jenderal TNI AM Hendropriyono baru-baru ini buat geger masyarakat Indonesia. Dia menyebut bahwa perselisihan berdarah antara Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia.

Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) tersebut menegaskan bahwa itu seharusnya menjadi urusan bangsa Arab dan Yahudi.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Ojat Gledek, Rabu, 19 Mei 2021, AM Hendropriyono menegaskan bahwa urusan Indonesia adalah mengurusi masa depan para penerus bangsa.

Baca Juga: Ali Muhammad Khan Menduga Netanyahu Menggempur Palestina untuk Menutupi Kasus Korupsinya

“Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita,” ujar AM Hendropriyono di Jakarta, Selasa, 18 Mei 2021.

Dia menyampaikan hal tersebut usai maraknya pro-kontra di tengah masyarakat Indonesia dalam melihat agresi militer yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

Pada saat itu AM Hendropriyono menyampaikan keprihatinannya kepada teman-temannya sesama anggota Kerukunan Keluarga (KEKAL) Akmil 1967.

Baca Juga: Curhat Pernah Gagal Nikah dan Diselingkuhi, Cantika Abigail: Ada yang Punya Sad Love Story? Please Share ke DM

“Untuk nasib bangsa kita, saya mohon KEKAL Akmil 1967 tidak diam saja, tapi mikir, ngomong dan berbuat sebisanya. Negara kita sedang diserang oleh pemikiran ideologi khilafah,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini di Indonesia sudah banyak yang terbawa arus pengkhianatan, pendukung ideologi khilafah, liberalisme, kapitalisme, komunisme dan ideologi asing lainnya.

Ada juga, sambung dia, oknum aparat militer dan polisi, apalagi Aparatur Sipil Negara (ASN), dan juga politisi.

Baca Juga: Museum di Singapura Ajak Para Wanita Kirimkan Foto Bokong Telanjang untuk Dijadikan Seni

“Kalau ada yang melecehkan saya karena membela filsafat dasar bangsa kita, Pancasila, tolong merapatkan barisan dengan saya untuk membela diri, bangsa kita sendiri. Ironis sekali orang yang mengkritik saya membela Pancasila, demi membela negeri sendiri, tapi dia menggebu-gebu membela Palestina,” ujarnya.

AM Hendropriyono pun kemudian mempertanyakan apakah pengkritiknya tahu tentang siapa Palestina dan Israel.

“Apakah pengkhianat itu kenal dengan Mahmoud Abbas, atau kenal dengan Ismail Haniyeh, atau kenal sama Reuven Rivlin, atau Benjamin Netanyahu? Saya yakin tidak kenal. Yang dia kenal adalah anak, istri, mantu, dan cucu sendiri. Kenapa yang dibela orang-orang yang tidak dikenal?” tanya dia.

Baca Juga: Cek Fakta: Anies Baswedan Dikabarkan Siap Pimpin Jihad Lawan Tentara Israel, Ini Faktanya

Apakah, lanjut Hendropriyono, Indonesia mau mendaftar seperti negeri lain yang hancur akibat propaganda oleh kaum yang ingin menghancurkan NKRI ini, dengan mengatasnamakan agama yang kita lihat di NKRI ini.

“Saya mohon para sobatku yang tercinta bergandengan tangan dengan saya melawan pikiran penganut ideologi-ideologi asing yang sesat itu. Mereka orang yang terbawa arus sampai lupa diri, lupa anak, lupa cucu, untuk hari depan mereka,” kata Hendropriyono.

Mereka, kata Hendropriyono, malah mengurus orang lain yang belum tentu akan membalas budi jika mereka menang melawan musuhnya.

Baca Juga: Bentuk Dukungan Palestina, Paspor Malaysia Tak Berlaku Digunakan Melancong ke Israel

"Malah mungkin mereka akan mengebom anak cucu kita sampai mati dan cacat. Tidak ada dalil balas budi dalam politik. Tidak pernah ada," ucapnya.

“Jadi para sahabatku yang tercinta, kalau ada yang mengkritik saya atau kita dalam berbicara melawan khilafah atau ideologi apapun, mohon di-counter. Lawan. Jangan takut. Jangan juga diam saja. Karena diam berarti melakukan pembiaran," sambungnya.

"Dan, itu adalah kejahatan juga. Disebut sebagai crime of omission, yakni kejahatan karena membiarkan orang melawan negara, bangsa kita sendiri,” kata AM Hendropriyono menambahkan.

Baca Juga: Biarkan Ratusan TKA China Masuk, Sosiolog Khawatir Indonesia Berakhir seperti Palestina Dijajah Israel

AM Hendropriyono pun kemudian mengajak dan berharap, sebelum akhir hayat, bangsa dan Negara Indonesia harus tetap berdiri dengan ideologi Pancasila. Dia juga meminta Indonesia belajar dari Libya, Suriah, Afghanistan, Yaman, yang hancur.

“Kita harus tetap berdiri di atas Tanah Air bangsa kita sendiri. Bukan di atas tanah Palestina, bukan Israel, bukan Arab,” tutup Hendropriyono.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler