PR BEKASI - Pengurus Cabang Istimewa Nahdatul Ulama (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal menyoroti ceramah Ustaz Khalid Basalamah yang menganjurkan jamaahnya untuk tak menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Akhmad Sahal juga turut mengungkit pernyataan lama Ustaz Felix Siauw soal nasionalisme tidak ada dalilnya, dan yang ada dalilnya hanya membela Islam yang sudah jelas pahalanya.
Tak hanya itu, Akhmad Sahal juga mengungkap bahwa beberapa tahun silam ada seorang ustaz yang menyebut bahwa hormat kepada bendera merah putih itu haram hukumnya.
Akhmad Sahal lantas dibuat heran, kenapa para ustaz tersebut bisa hidup di Indonesia dan mendapatkan rezeki di Indonesia, tapi pandangannya merongrong keutuhan bangsa Indonesia.
"Ini kenapa ya, ada sejumlah ustaz yang mereka hidup di Indonesia, mendapatkan rezekinya dari berdakwah di Indonesia, tapi pandangan-pandangannya itu merongrong kebangsaan Indonesia, merongrong falsafah dan landasan hidup negeri ini. Kenapa?," kata Akhmad Sahal, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube CokroTV, Sabtu, 29 Mei 2021.
Akhmad Sahal pun menjelaskan bahwa pandangan Ustaz Khalid Basalamah dan Ustaz Felix Siauw itu tidak benar.
Menurutnya, menyanyikan lagu Indonesia Raya, hormat pada bendera merah putih, dan memperjuangkan nasionalisme, adalah bentuk rasa syukur bangsa Indonesia karena sudah terbebas dari penjajahan.
"Ini salah, karena hormat bendera, menyanyikan lagu Indonesia Raya, itu kan ekspresi rasa syukur kita, karena kita bebas dari penjajahan, karena kita hidup di negara yang memungkinkan kita berlomba-lomba dalam kebaikan," kata Akhmad Sahal.
Baca Juga: Jokowi Heran Ada Waduk Tak Ada Irigasi, Rocky Gerung: Rakyat Juga Heran, Ada Kepala Gak Ada Isinya
Akhmad Sahal lantas mengimbau masyarakat untuk selalu bersyukur atas kehidupan yang dimiliki di Indonesia saat ini, karena di luar sana masih ada bangsa yang belum merdeka.
"Kita harus bersyukur karena punya negara, bangsa, Tanah Air. Bandingkan dengan bangsa-bangsa yang tidak punya Tanah Air dan negara. Jadi itu ekspresi syukur," kata Akhmad Sahal.
Akhmad Sahal pun menilai bahwa pandangan Ustaz Felix Siauw soal nasionalisme semakin menunjukkan bahwa dirinya tidak mendalami Islam dengan baik.
"Felix Siauw bilang nasionalisme gak ada dalilya, ya itu ngawur. Menunjukkan bahwa dia gak mendalami Islam, dan ini aneh pandangan semacam ini," kata Akhmad Sahal.
Akhmad Sahal pun semakin dibuat heran, ketika Ustaz Felix Siauw begitu gencar membela Palestina, padahal dasar perjuangan Palestina adalah nasionalisme.
"Lah, Palestina itu dasarnya nasionalisme, kebangsaan, bukan khilafah. Jadi Felix Siauw membela Palestina, yang dasarnya adalah nasional, dan ini sesuatu yang absurd," ujar Akhmad Sahal.
"Lagipula menyatakan nasionalisme gak ada dalilnya, cinta Tanah Air gak ada dalilmya, itu juga menunjukkan kalau dia itu gak paham Islam," sambungnya.
Akhmad Sahal pun menegaskan bahwa ada hadis yang menyatakan bahwa membela dan cinta Tanah Air adalah bagian dari sunah Nabi.
"Coba saja lihat, ada kok sejumlah hadis yang menyatakan bahwa membela dan cinta Tanah Air, itu bagian dari sunah Nabi," kata Akhmad Sahal.
"Memang perlu diingat, ada ungkapan yang populer, 'cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman'. Itu memang bukan hadis, itu memang pernyataan para ulama," sambungnya.
Oleh karena itu, Akhmad Sahal menyimpulkan, jika para ustaz tersebut terus merongrong Indonesia dengan pandangannya, sebaiknya pergi saja dari Indonesia.
"Jadi kesimpulannya, kalau para ustaz tadi, seperti Ustaz Khalid Basalamah gak mau menyanyikan lagu Indonesia Raya, Ustaz Felix Siauw bilang nasionalisme gak ada dalilnya, terus ada lagi ustaz yang bilang hormat bendera merah putih itu haram, ya jangan di Indonesia, silakan pergi dari Indonesia," tutut Akhmad Sahal.***