PR BEKASI - Eks kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut menanggapi ceramah kontroversi pendakwah Yazid Jawas tentang sungkem pada orang tua.
Sebagaimana diketahui, nama Yazid Jawas menjadi perbincangan hangat publik Indonesia usai melontarkan larangan sungkem pada orang tua.
Larangan sungkem pada orang tua tersebut dilontarkan Yazid Jawas dalam kanal Youtube Sahabat Aswaja Cyber Army pada 2019 silam dengan tajuk ‘Hukum Sungkeman terhadap Orang Tua menurut Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas’.
“Gak boleh! Kita tunduk aja menundukan badan kita gak boleh dalam Islam,” ucap Yazid Jawas.
Terkait hal tersebut, Ferdinand Hutahaean mengingatkan pepatah Batak yang menghormati dan meninggikan derajat orang tua.
Pepatah tersebut adalah pengayom dirinya sebagai masyarakat Batak, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui akun Twitter-nya pada Senin, 31 Mei 2021.
"Kami orang Batak ada pesan selalu yg kami ingat : 'Natoras mi do Debata na ni ida' artinya adalah, 'Orang tuamu adalah Tuhan yang kau lihat'," kata Ferdinand Hutahaean.
Selain itu, Ferdinand Hutahaean menyinggung hukum Taurat ke-5 terkait adab kepada orang tua.
Baca Juga: Said Didu Kritik Abdee Slank, Ferdinand Hutahaean: Memalukan, Mungkin Lupa Beli Cermin di Rumahnya
"Jika ditambah lg hukum taurat ke 5, makin takut kita," ujar Ferdinand Hutahaean.
Oleh karena itu, Ferdinand menegaskan sebagai orang Batak dan umat Kristiani yang taat, maka hukumnya wajib menghormati orang tua.
"Maka bagi kami, menghormati orang tua itu sesuatu yang wajib dan mutlak hukumnya," ucap Ferdinand Hutahaean.
Untuk informasi, larangan sungkem pada orang tua diucapkan Yazid Jawas saat menjawab pertanyaah jamaah yang hadir.
Yazid Jawas mengatakan, sungkem ke orang tua itu tidak dibolehkan dalam ajaran agama Islam lantaran hak rukuk dan sujud merupakan hak Allah.
“Hak rukuk dan sujud itu hak Allah,” kata Yazid Jawas.***