PR BEKASI - Pengacara sekaligus Ketua CEO Indonesian Cyber Husin Alwi Shihab mengaku tidak ingin menjawab pertanyaan ikut donasi Palestina atau tidak pada yayasan milik Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Pertanyaan tersebut dialamatkan ke Husin Shihab dalam acara talkshow 'Apa Kabar Indonesia Pagi' yang tayang dalam kanal tvOne News.
Dalam acara talkshow tersebut, presenter menanyakan keikutsertaan Husin Shihab dalam dana sumbangan Palestina yang digalang UAH.
Husin Shihab mengatakan, orang yang menyumbang tidak perlu untuk berbicara.
"Orang nyumbang gak harus ngomong. Kan gak perlu ngomong," tutur Husin Shihab.
Menurut Husin Shihab, dirinya enggan menjawab pertanyaan tersebut lantaran dapat menyebabkan riya.
"Saya gak mau sebutkan saya donatur atau tidak karena saya gak mau jadi riya," kata Husin Shihab, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Kamis, 3 Juni 2021.
Selain itu, Husin Shihab juga mengatakan bahwa dirinya berhak menanyakan transparansi dana sumbangan Palestina yang digalang UAH lantaran statement UAH.
"UAH mengatakan ini (donasi) dari seluruh masyarakat Indonesia. Dari seluruh itu, berarti kita juga boleh dong mempertanyakan,"ujar Husin Shihab.
Baca Juga: Desak Eko Kuntadhi Minta Maaf Usai Fitnah UAH Soal Dana Palestina, KNPI: Jangan Selalu Buat Gaduh!
Untuk informasi, polemik dugaan penggelapan dana sumbangan Palestina oleh UAH menjadi perbincangan usai adanya selisih dana yang terkumpul dengan dana yang disalurkan.
Polemik tersebut bermula dari cuitan pegiat sosial Eko Kuntadhi.
Eko Kuntadhi dianggap telah menuduh pendakwah Ustaz Adi Hidayat (UAH) menggelapkan dana donasi Palestina sebesar Rp46 Miliar.
"Alhamdulillah. Terkumpul Rp60 M, diserahkan Rp14 M," tutur Eko Kuntadhi.
Terkait hal tersebut, Husin Shihab termasuk salah satu pihak yang turut mendesak UAH agar bersikap transparan dalam donasi Palestina yang terkumpul oleh yayasan miliknya.
"Ustaz Adi Hidayat kan tinggal membuktikan ini aja, menurut saya gambarannya seperti itu. Karena hal-hal seperti ini sangat sensitif, harus ada keterbukaan publik, supaya tidak timbul fitnah di tengah masyarakat." kata Husin Shihab.***