Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Pemerintah Meningkat

6 Juni 2021, 10:54 WIB
Hasil survei Y-Publica menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang meningkat hingga 80,2 persen. /ANTARA/HO-Y-Publica/ANTARA

PR BEKASI – Tahun kedua pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, banyak masyarakat yang puas berkat keputusan dan langkah yang diambil oleh pemerintah, terlebih dalam menghadapi pandemi global Covid-19.

Lantas bagaimana tingkat kepuasaan publik terhadap kinerja Jokowi-Ma’ruf Amin selama ini?

Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Y-Publica, menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin meningkat mencapai 80,2 persen.

Baca Juga: Survei Indobarometer 100 Hari Kabinet Kerja, Nilai Kepuasan Publik untuk Jokowi dan Ma'ruf Amin Bertolak Belakang 

Hal itu diungkap oleh Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam siaran persnya di Jakarta pada Rabu, 26 Mei 2021.

"Tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi menembus 80 persen atau mencapai posisi tertinggi dalam setahun terakhir," kata Rudi seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Setelah sempat turun pada survei bulan Juli 2020, kepuasan publik terhadap Jokowi terus bergerak naik.

Sebaliknya, publik yang merasa tidak puas terus berkurang, kini hanya sebanyak 17,0 persen dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 2,8 persen.

Baca Juga: Ungguli Risma dan Puan Maharani di Survei Calon Presiden 2024, Susi Pudjiastuti: Capres Presiden Republik Ikan 

Menurut Rudi, tingginya kepuasan publik tidak bisa dilepaskan dari berbagai jurus yang diambil Presiden Jokowi, khususnya dalam menangani pandemi Covid-19 dan dampak ekonomi yang timbul.

Kurva kasus Covid-19 telah mencapai puncak dan bergerak turun sejak Februari 2021. Penurunan tersebut terjadi di tengah bayang-bayang gelombang kedua yang melanda India dan lonjakan kasus di negara-negara kawasan.

Indonesia juga relatif memimpin dalam upaya vaksinasi dibandingkan negara lain di ASEAN.
Hubungan diplomasi yang terjalin baik dengan negara-negara produsen vaksin membuat pemerintah lebih awal mendatangkan stok vaksin ke dalam negeri.

Baca Juga: Survei Capres 2024: Prabowo Subianto Calon Terkuat Pemenang Pilpres 2024 

Lalu, kata Rudi, pertumbuhan ekonomi terus bergerak naik meskipun masih berada dalam zona negatif. Sejak pandemi Covid-19 melanda, ekonomi anjlok dan Indonesia masuk ke jurang resesi.

"Kini pelan-pelan Indonesia telah bangkit dengan pertumbuhan Kuartal I 2021 sebesar -0,74 persen," ujarnya.

Di sisi lain, Rudi menambahkan, ancaman gelombang kedua Covid-19 tidak dapat diremehkan. Lebih-lebih dengan munculnya varian virus yang lebih berbahaya seperti dari India.

"Pemerintah diharapkan tidak kendor, termasuk upaya larangan mudik baru-baru ini," kata Rudi.

Baca Juga: Hasil Survei Pemilu 2024: PDI Perjuangan Nyaman di 'Pucuk', Demokrat dan PKS Mengejar 

Demikian pula, dengan upaya pemulihan ekonomi yang masih dibayang-bayangi pandemi.

"Di tengah optimisme dalam sejumlah proyeksi ekonomi 2021, publik masih mempertanyakan target tinggi pertumbuhan 7—8 persen pada Kuartal II 2021," ucapnya.

Survei Y-Publica dilakukan pada tanggal 1—10 Mei 2021 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Survei dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei  sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler