Ganjar Pranowo Perintahkan Daerah Zona Merah Lakukan Lockdown Mikro, Jawa Tengah Hadapi Lonjakan Covid-19

22 Juni 2021, 10:03 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo perintahkan seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang berstatus zona merah untuk lockdown mikro. /Himas Jateng

 

PR BEKASI - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memerintahkan seluruh Kabupaten atau Kota di daerahnya yang berstatus zona merah melakukan lockdown mikro.

Perintah lockdown oleh Ganjar Pranowo, menyusul terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Tengah dalam beberapa minggu terakhir.

Ditemui usai memimpin rapat percepatan penanganan Covid-19 di kantornya, Senin, 21 Juni 2021, Ganjar Pranowo mengatakan, daerah zona merah di Jawa Tengah bertambah menjadi tiga belas.

Daerah itu meliputi Kudus, Demak, Pati, Grobogan, Jepara, Blora, Pekalongan, Kabupaten Semarang, Brebes, Tegal, Sragen, Wonogiri dan Kota Semarang.

Baca Juga: Jawa Tengah Dihantam Lonjakan Kasus Varian Baru Covid-19, Ganjar Pranowo Ajak Warga Minum Jamu Lagi

"Semua saya minta stand by. Kalau kita lihat, trennya ini ada peningkatan. Kita sedang tidak baik-baik saja, maka semua harus mawas diri dan mengantisipasi," ujar Ganjar Pranowo dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Humas Jawa Tengah, Selasa, 22 Juni 2021.

Ia meminta seluruh daerah di Jawa Tengah yang masuk zona merah memberlakukan pengetatan-pengetatan mobilitas dan protokol kesehatan. Pihaknya telah mengirimkan surat edaran (SE) terkait itu.

"Saya minta mikrozonasinya dipelototin. Bahkan kita sekarang sudah sampai lockdown mikro. Saya sudah sampaikan pada teman-teman Bupati atau Walikota, tidak usah ragu, begitu di situ ada daerah yang menunjukkan data epidemiologis (penularan) tinggi, langsung kunci. Sebanyak-banyaknya tidak apa-apa," katanya.

Seluruh daerah zona merah, lanjut Ganjar Pranowo, harus menerapkan lockdown mikro itu. Dengan begitu, maka mobilitas warga bisa ditekan sehingga penanganan bisa optimal. Daerah zona merah harus menutup tempat-tempat wisata, tempat keramaian dan menganjurkan ibadah di rumah saja.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Temukan 4 Pasien Terlantar di IGD RSUD RA Kartini Saat Lakukan Inspeksi Mendadak

"Tempat keramaian, toko harus dibatasi sampai pukul 21.00 WIB. Saya terimakasih, beberapa Kabupaten/Kota sudah menggelar aksi di rumah saja. Ini akan kita buat rutin, dan nanti akan ditambah pelaksanaannya," katanya, melanjutkan.

Selain perintah untuk melakukan lockdown mikro, Ganjar Pranowo juga memerintahkan seluruh Bupati atau Wali Kota untuk terus melakukan penambahan tempat tidur, baik untuk ICU dan ruang isolasi di rumah sakit hingga tempat isolasi terpusat.

Jika ada yang kesulitan, ia meminta agar segera koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Penambahan tempat tidur di Jateng sudah berjalan, dan tadi dalam rapat dengan Kemenkes disebutkan, bahwa penambahan tempat tidur isolasi di Jateng tertinggi, mencapai 40 persen. Sekitar 3000 an tempat tidur yang berhasil ditambah," katanya.

Baca Juga: Merasa Mirip Ganjar Pranowo, Iwan Fals: Cuma Aku Udah Mulai Botak

Bahkan, menurut Ganjar ada daerah yang telah mengusulkan skenario membuat rumah sakit darurat untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan penanganan Covid-19.

"Kami minta disiapkan dan dihitung betul, kami akan dukung. Saya minta kalkulasi untuk penyiapan SDM nakesnya, peralatannya dan lainnya. Saat ini, rumah sakit darurat yang sudah ada di Solo, dan yang baru mengusulkan dari Banyumas," katanya, menambahkan.

Tidak hanya dari sisi medis, Ganjar juga ingin ada perbaikan dari sisi kebijakan. Semua Pemerintah Kabupaten atau Kota harus memiliki kesepakatan-kesepakatan bersama. Tidak boleh ada perbedaan kebijakan dalam penanganan Covid-19 ini.

"Penting antar Kabupaten atau Kota dalam satu regional, punya keputusan politik dan konsensus yang sama. Kalau misalnya satu daerah tempat wisata dan kerumunan ditutup, daerah lain juga harus mengikuti. Jangan sampai satu melarang, satu mempersilakan," kata Ganjar Pranowo.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Humas Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler