Jokowi Dinilai Tak Tegas dan Kebijakannya Absurd, BEM FISIP UNPAD: Kami Bersama Presiden Jokowi, Tapi Boong

16 Juli 2021, 14:37 WIB
BEM FISIP UNPAD kritik Jokowi yang tak tegas dan kebijakan yang dikeluarkannya absurd, sehingga menyebut "Kami bersama Jokowi, tapi boong". /Instagram.com/@bemfisipunpad

PR BEKASI - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (BEM FISIP UNPAD) mengunggah kritik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Instagram.

BEM FISIP UNPAD menyampaikan kritik terhadap Jokowi dalam bentuk 10 slide unggahan Instagram, dengan narasi "Kami Bersama Presiden Jokowi".

Namun, di slide berikutnyanya terdapat lanjutan kalimat yang berbunyi, "Tapi Boong" beserta berbagai kritik, alasan, serta sumber referensi.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Apresiasi Permintaan Maaf Zulkifli Hasan: Tanpa Mandat dari Rakyat, Mereka Bukan Siapa-siapa

BEM FISIP UNPAD mengatakan bahwa rezim Presiden Jokowi, baik periode pertama maupun kedua, selalu melahirkan kebijakan-kebijakan absurd yang justru merugikan rakyat Indonesia.

"Presiden Jokowi juga sering kali terlihat seperti tidak memiliki ketegasan akan ucapan yang dikeluarkannya. Hal ini terlihat dari lahirnya kebijakan yang tidak sesuai dengan ucapannya," kata BEM FISIP UNPAD, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan Instagram @bemfisipunpad, Jumat, 16 Juli 2021.

BEM FISIP UNPAD lantas merangkum 5 keabsurdan rezim Jokowi, yakni:

Baca Juga: Rachel Vennya Syok Baju Branded Xabiru Habis Dimakan Rayap: Super Badmood Sampai Gak Bisa Senyum Sama Sekali

1. Presiden antikritik, yang kritik kena delik hingga diserang buzzer.

"Dalam setiap kritik yang disampaikan kepada Presiden Jokowi, baik di sosial media atau dalam aksi demonstrasi, selalu berujung serangan digital atau represifitas kepada pengkritiknya," kata BEM FISIP UNPAD.

2. Presidennya pakai baju adat, tapi di negaranya masyarakat adat didiskriminasi.

3. Presiden bilang A, jajarannya malah B.

Contohnya, soal sikap Jokowi terkait Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) terhadap pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ditanggapi berbeda oleh jajarannya.

Baca Juga: Musni Umar Prihatin Dampak PPKM: Lebih Baik Lockdown, Kasih Sembako, Tinggal di Rumah, Gak Usah Kerja

4. Pemimpin bingung hadapi krisis, anti lockdown hingga kebijakan bermasalah.

"Kebijakan pemerintah bersama DPR bukannya fokus menangani pandemi, namun justru mengeluarkan berbagai kebijakan kontroversial yang seolah memanfaatkan momentum pandemi. Seperti disahkannya UU Minerba dan UU Cipta Kerja hingga wacana Presiden 3 Periode," kata BEM FISIP UNPAD.

5. Kursi pejabat publik hingga komisaris BUMN untuk semua keluarga dan rekan dekat.

Contohnya, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution yang kini menduduki jabatan sebagai Wali Kota Solo dan Wali Kota Medan. Lalu posisi Komisaris BUMN yang diberikan kepada simpatisan dan para pendukung Jokowi.

Baca Juga: dr. Tirta Minta Pemerintah Tanggung Kebutuhan Warga Terdampak PPKM: Kalau Gak Bisa, PPKM Wajib Dievaluasi

Terakhir, BEM FISIP UNPAD menegaskan bahwa pihaknya akan berdiri bersama Jokowi, jika Jokowi beserta jajarannya memenuhi janji dan perkataannya kepada rakyat.

"Kami akan bersama Presiden Jokowi, jika Presiden Jokowi beserta jajarannya memenuhi janji dan perkataannya serta berpihak kepada rakyat Indonesia," ucapnya.

Tangkapan layar unggahan BEM FISIP UNPAD yang mengkritik pemerintahan Jokowi./ Instagram @bemfisipunpad

"Cepat penuhi janji dan perkataannya Pak (Jokowi). Jangan bohong lagi," kata BEM FISIP UNPAD.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: Instagram @bemfisipunpad

Tags

Terkini

Terpopuler