PR BEKASI - Indonesia kembali menjadi sorotan media asing. Kali ini gegara seorang pria yang terinfeksi Covid-19 tertangkap sedang menyelinap ke dalam pesawat setelah dia menyamar dan berpura-pura menjadi istrinya.
Dilaporkan bahwa pria tersebut menyamar dengan memakai niqab dan menggunakan tes PCR negatif Covid-19 miliki istrinya untuk menaiki pesawat.
Pia yang hanya diidentifikasi dengan inisial DW berhasil melewati setiap tingkat keamanan bandara, dan naik penerbangan domestik dari Jakarta ke Ternate dengan pesawat Citilink.
Baca Juga: Pamannya ‘Disiksa’ Warga karena Positif Covid-19, Pria Ini Minta Bantuan Presiden dan Gubernur Sumut
Hal tersebut akan lebih mengesankan, jika dia berhasil sampai ketempat tujuan dengan melakukan aksinya yang menyamar sebagai wanita.
Namun, nahas nya dia tertangkap karena kecerobohannya yang memasuki toilet perempuan kemudian keluar dengan menggunakan pakaian laki-laki.
Hal itu, sudah pasti akan menarik perhatian semua penumpang dari pesawat tersebut.
Baca Juga: Ibunda Positif Covid-19 usai Sang Ayah Meninggal, Irwansyah: Jujur, Berharap Banget Mama Sembuh
Merasa ada yang tidak beres, seorang pramugari dengan cepat menghubungi pihak berwenang, dan meminta untuk menangkap pria itu segera setelah dia turun.
"Dia membeli tiket pesawat dengan nama istrinya dan membawa kartu identitas, hasil tes PCR dan kartu vaksinasi dengan nama istrinya. Semua dokumen atas nama istrinya," kata Aditya Laksimada selaku Kapolsek Kota Ternate, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Mashable pada Minggu, 25 Juli 2021.
Setelah penangkapannya, DW diminta untuk melakukan tes Covid-19, dan ternyata hasilnya positif.
Baca Juga: Ibu Mertua Positif Covid-19, Zaskia Sungkar Ngaku Rindu: Pengen Peluk Sebentar Aja
Sementara itu, pihak berwenang telah mengkonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tersebut untuk melihat apakah pria itu akan menghadapi tuntutan pidana atas tindakannya yang tidak bertanggung jawab.
Sementara di Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan infeksi Covid-19, dengan kasus baru yang mencapai angka dalam dua minggu terakhir.
Pada 15 Juli, Indonesia mencatat tidak kurang dari 56.757 infeksi baru dan sebagian besar disebabkan oleh wabah varian Delta yang sangat menular.
Meskipun PPKM telah diberlakukan untuk mengekang penyebaran, tapi jumlah infeksi baru dan kematian terus mengkhawatirkan.
Dengan beberapa ahli mengatakan bahwa jumlah kematian tampaknya akan meningkat selama beberapa minggu mendatang.
Sedangkan vaksinasi di Indonesia juga masih belum merata secara keseluruhan, dengan hanya enam persen dari populasi Indonesia yang telah divaksinasi penuh pada 20 Juli.
Semua itu benar-benar tidak membantu ketika individu seperti DW mencoba aksi egois dan membahayakan orang lain yang tak terhitung jumlahnya dalam tindakannya tersebut.
Terkait tindakan yang dilakukan DW, mudah-mudahan pihak berwenang Indonesia tidak berprasangka buruk terhadap tindakan ugal-ugalan seperti di atas, dan menghukum para pelakunya seberat-beratnya.***