Politisi PDIP Sebut Jokowi Tak Patuh Konstitusi terkait Covid-19, Sherly Annavita: Mulai Saling Menyalahkan?

2 Agustus 2021, 08:39 WIB
Sherly Annavita soroti kabar Politisi PDIP Effendi Simbolon yang salahkan Jokowi karena tak mau lockdown atasi pandemi Covid-19. /Instagram/@sherlyannavita

PR BEKASI – Influencer Sherly Annavita menyoroti kabar Politikus PDIP Effendi Simbolon yang menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak mau menerapkan lockdown sejak awal pandemi Covid-19.

Dalam kabar tersebut, Effendi Simbolon menyampaikan, Pemerintah sejak awal tidak menggunakan rujukan sesuai UU Karantina, di mana seharusnya Indonesia masuk ke fase lockdown.

Lanjutnya, Indonesia malah menggunakan terminologi PSBB sampai PPKM.

Dia menduga di keengganan menerapkan lockdown karena terkait ketersedian dana dan juga masalah ekonomi.

Baca Juga: Sherly Annavita Puji Gaya Komunikasi Menko Luhut: Tegas, Percaya Diri, dan Straight to The Point

“Pada akhirnya yang terjadi kan lebih mahal ongkosnya sebenarnya, PSBB itu juga Rp1.000 triliun lebih ya di tahun 2020 itu. Presiden tidak patuh konstitusi,” kata Effendi Simbolon pada Sabtu, 31 Juli 2021.

Effendi Simbolon menyebutkan kalau dia (Jokowi) patuh sejak awal lockdown, konsekuensinya dia belanjakan itu.

“Sebulan Rp 1 juta saja kali 70 masih Rp 70 triliun. Kali 10 bulan saja masih Rp 700 triliun. Masih di bawah membanjirnya uang yang tidak jelas ke mana larinya. Masih jauh lebih efektif itu daripada vaksin," ujar dia.

Effendi Simbolon pun menjelaskan bahwa banyak negara lain yang sukses menangani pandemi Covid-19 dengan cara lockdown.

Baca Juga: Sherly Annavita Tak Setuju Jokowi Didesak Mundur sebagai Presiden: Saatnya Beliau Memimpin dengan Gagah Berani

Effendi Simbolon menilai bahwa hasil PSBB hingga PPKM hanya 0 dan cenderung minus.

Kesan saling menyalahkan itu pun mendapatkan sorotan dari Sherly Annavita.

Sherly Annavita menyebutkan bahwa rakyat bingung dan tertekan.

Sherly Annavita juga menyoroti utang Indonesia yang kian menumpuk.

Kabar terbaru, Pemerintah akan mencari tambahan utang sebesar Rp515,1 triliun.

Baca Juga: 20 TKA China Masuk Sulawesi Selatan di Tengah PPKM Darurat, Sherly Annavita: Ada Apa dengan Indonesia Kita?

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa angka tersebut dipatok lebih rendah dari rencana dalam Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2021.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI pada Senin, 12 Juli 2021 lalu.

“Mulai saling menyalahkan? Utang semakin menumpuk, rakyat bingung dan tertekan,” kata Sherly Annavita sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram @sherlyannavita, Senin, 2 Agustus 2021.

Sherly Annavita berharap pandemi Covid-19 yang menerjang dunia termasuk Indonesia segera berakhir.

Baca Juga: BPK Khawatir Pemerintah Tak Mampu Bayar Utang, Sherly Annavita: Harus Sering Diingatkan

Sherly Annavita juga menyampaikan harapannya agar setiap kebijakan yang diambil pemerintah dipertimbangkan secara matang.

Dengan demikian, kebijakan itu pun dapat direalisasikan tepat sasaran.

“Semoga kebijakan apapun ke depannya benar-benar dipertimbangkan dengan baik agar tepat sasaran,” tutur Sherly Annavita.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler