PR BEKASI - Tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma menjelaskan perihal alasannya menyentil Ade Armando yang dianggapnya mendiskreditkan agama.
Lieus Sungkharisma mengaku bahwa bukan kehendaknya juga untuk menanggapi pernyataan yang dilontarkan Ade Armando,
Selain itu, Lieus Sungkharisma juga mengkhawatirkan pihak Ade Armando yang akan tersinggung dengan komentarnya.
Namun, dia menyatakan banyak teman-temannya yang sesama keturunan Tionghoa untuk memberikan pernyataan pada Ade Armando.
Baca Juga: Akui 'Ngenes' Lihat Keadaan Negara saat Ini, Lieus Sungkharisma: Pemerintah Harus Tanggung Jawab
"Saya kumpul-kumpul 'Lieus lu ngomong Lieus, ini bahaya nih. Ini kelihatannya dia bantu kita, dukung kita, tapi sebetulnya dia adu ini," katanya pada Sabtu, 7 Agustus 2021.
Akhirnya dia pun memutuskan untuk berbicara karena melihat yang lain tak berani buka suara.
"Tapi ya memang memprihatinkan itu, saya bukan sebetulnya saya harap pemerintah itu yang ambil tindakan," tuturnya.
"Bukan kita ini diadu, nanti dia marah dia bikin statement lagi, pemerintah kumpulin, bilangin ini udah 76 tahun Indonesia merdeka," katanya, melanjutkan.
Dia mengatakan pemerintah semestinya mengingatkan untuk tak lagi menyinggung agama atau suku tertentu.
Baca Juga: Lieus Sungkharisma: Saya Nggak Terlalu Percaya Terorisme Bisa Berkembang di Indonesia
Tak hanya itu, di sisi lain pemerintah juga bisa menegaskan permasalahan semasa Pemilihan Presiden sudah selesai.
Terlebih kedua pasangan calon yang kalah sudah ikut bergabung dengan pemerintahan yang sah, tetapi masih saja ada pihak yang memanaskan.
"Sebetulnya bukan Ade Armando saja, ada Abu Janda, ada nyai-nyai siapa tuh, Dewi Tanjung," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Hersubeno Point.
Lieus Sungkharisma menyampaikan mereka semua seakan mengeluarkan pernyataan yang bagus dan sesuai Pancasila atau Bhinneka Tunggal Ika.
"Tapi yang ngerti itu ngilu, dengernya itu aduh kok dia ngomong begitu," ujarnya.
Menurutnya itu bukan hal yang bagus, pihak yang memang salah sudah seharusnya diberikan kritik dan harus bertindak adil terkait ini.
Dia menilai bersikap dengan adil semestinya salah satu tugas pemerintah, dan dia melihat ini tindakan yang jelek. Sebab seakan mengadu kelompok yang satu dengan yang lain.
Padahal rakyat yang mendengar dan melihat itu ada jutaan, membuat mereka akhirnya terbelah.
"Saya banyak temen yang tadinya enak ngobrol, gara-gara Ahok Pilkada itu banyak yang jadi kaya musuhan. Sampai hari ini juga belum beres bener, karena pemerintahnya tidak memberikan dukungan," ucapnya.
"Mestinya pemerintah ini punya kekuasaan, punya perangkat, itu yang mesti merukunkan, jangan malah dibiarkan. Saya sebetulnya sudah takut, bener-bener takut, udah nggak mau lagi dah," sambungnya
Dia mengajak berbagai pihak untuk hanya berlomba-lomba berbuat kebaikan, serta memberikan kritik pada pemerintah jika salah.
"Kan Pak Jokowi senang dikritik, saya jatuh hati sama Pak Jokowi kan gitu. Kok sekarang diem aja?" kata Lieus Sungkharisma.***