PR BEKASI – Sejumlah pejabat mengaku telah mendapatkan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga.
Padahalnya, berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/1919/2021, booster hanya diberikan kepada tenaga kesehatan maupun tenaga pendukung kesehatan yang telah mendapatkan dosis pertama dan kedua vaksin Covid-19.
Pengakuan ini terungkap ketika sejumlah pejabat mengobrol dengan Presiden Jokowi saat kunjungan ke Kalimantan Timur, Rabu, 25 Agustus 2021.
Baca Juga: Soroti Deklarasi Sahabat Ganjar, Pandu Riono: Selesaikan Dulu Pandemi, Bukan Pilih Presiden
Dalam percakapan tersebut, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku sudah mendapatkan dua kali suntikan vaksin dan berencana mencoba vaksin Nusantara sebagai booster.
Sementara Gubernur Isran Noor juga mengaku sudah mendapatkan suntikan booster menggunakan vaksin Moderna.
Lalu Jokowi sender mengaku belum mendapatkan vaksin booster karena menunggu vaksin Pfizer.
Baca Juga: Awas! Overdosis Vitamin D Bisa Bikin Keracunan, Pandu Riono Sarankan Konsumsi Ini
Kabar ini pun mendapatkan tanggapan dari Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), dr. Pandu Riono.
Dr. Pandu Riono mempertanyakan kebenaran dari pengakuan para pejabat tersebut.
Dr. Pandu Riono mengatakan bahwa pengakuan dalam obrolan tersebut memiliki sejumlah praduga atau kesan.
Kesan pertama bisa saja pengakuan itu hanya dilontarkan sebagai candaan di antara para pejabat.
“Obrolan santai tersebut harus diverifikasi apakah betul?” kata dr. Pandu Riono sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @drpriono1, Kamis, 26 Agustus 2021.
“Saya mendapat kesan itu obrolan bercanda saja, belum tentu disuntik Moderna yang KIPInya bikin badan sakit,” ucap dr. Pandu Riono.
Lanjutnya, kesan lain yang dapat ditangkap ialah para pejabat tersebut tidak yakin dengan perlindungan yang diberikan vaksinasi Covid-19.
Oleh karena itu mereka menambah perlindungan dengan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga.
“Kesan lain, mereka sudah tidak yakin dengan perlindungan vaksin yang diterima, sehingga ingin seperti nakes dapat booster,” tutur dr. Pandu Riono.
Sementara itu hingga saat ini belum ada penjelasan dari pihak istana terkait kebenaran terkait vaksin booster tersebut.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SMPN 22 Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Acara tersebut disiarkan langsung di kanal Youtube Sekretariat Presiden.***