PR BEKASI - Kader Partai Demokrat Cipta Panca Laksana memberikan sindiran kepada Dosen Universitas Airlangga (Unair) Henry Subiakto.
Sindiran Cipta Panca ini dilontarkan akibat buntut cuitan Henry Subiakto terhadap Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurut Cipta Panca, Henry Subiakto sudah menyimpulkan jika MUI sama dengan teroris.
"Kasihan banget ya profesor komunikasi menyimpulkan begini aja," katanya.
Sindiran Cipta Panca ini diutarakan dalam akun Twitter @panca66, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Kamis, 18 November 2021.
"Gak malu apa ya Unair punya profesor begini?" ucapnya.
Sebelumnya, Henry Subiakto mengomentari permintaan MUI agar membubarkan Densus 88.
Permintaan tersebut, ungkap Henry Subiakto, adalah kecenderungan umum pada kubu yang berseberangan.
"Ini kecenderungan umum," tuturnya.
Baca Juga: Takjub Lihat Blusukan Jokowi ke Apotek, Henry Subiakto: Inilah Salah Satu Kekuatannya
Selain itu, Henry Subiakto juga menegaskan jika teroris memang tidak menyukai keberadaan Densus 88 membasmi terorisme di Indonesia.
"Maling tidak suka dengan penjaga keamanan. Penjahat tidak suka dengan polisi. Koruptor tidak suka dengan KPK.
"Musuh negara tidak suka dengan tentara. Teroris tidak suka pada Densus 88," ujarnya.
Untuk informasi, buntut penangkapan Ustaz Farid Okbah, permintaan MUI untuk membubarkan Densus 88 ini kembali viral.
Adapun permintaan pembubaran Densus 88 disampaikan oleh mantan Wakil Sekretaris Jenderal MUI (alm) Tengku Zulkarnain pada tahun 2015.
Permintaan Tengku Zulkarnain didasari pada aksi Densus 88 yang mendobrak Pesantren Tahfizhul Qur'an al Mukmin di Malang.
Pada tahun 2015 lalu, Densus 88 melakukan penyerbuan adalah karena adanya keberadaan Helmi Alamudi, salah satu tersangka ISIS.
Sementara itu, Ustaz Farid Okbah ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan dalam kelompok teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
Hal ini diutarakan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan.
Kombes Ahmad mengatakan, Ustaz Farid Okbah terbukti pernah menyalurkan dana sekitar Rp10 juta untuk Perisai Nusantara Esa di tahun 2018.
Selain itu, 2 orang terduga teroris lainnya berinisial AA dan AZ juga ikut ditangkap Densus 88 bersama Ustaz Farid Okbah.
Soal penangkapan ini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono membantah adanya tudingan kriminalisasi.***