Kisah Heroik Pak Nur, Kehilangan Anak Saat Erupsi Gunung Semeru hingga Jadi Penunjuk Jalan Tim Rescue

8 Desember 2021, 18:36 WIB
Kisah Pak Nur, warga asli Semeru yang jadi penunjuk jalan bagi tim rescue hingga kehilangan anaknya saat erupsi Gunung Semeru 5 Desember 2021. //Instagram/laharbara dan ANTARA FOTO/Seno/rwa/aa

PR BEKASI - Pak Nur, begitulah sebutan pria paruh baya yang menjadi penunjuk jalan tim rescue dalam mencari korban erupsi Gunung Semeru yang meletus pada 5 Desember 2021.

Pak Nur merupakan warga lokasi atau warga asli Semeru, jasanya pun patut diapresiasi lantaran membantu para tim rescue.

Namun, di balik itu semua ada sebuah cerita sedih yang tentunya dialami oleh Pak Nur selama erupsi Semeru.

Kisah heroik Pak Nur dalam membantu tim rescue diunggah oleh akun Instagram @laharbara pada Selasa, 7 Desember 2021.

Baca Juga: Lesti Kejora Akui Pertemanan dengan Rizki DA Baik-baik Saja, Rizky Billar Beri Tanggapan Menohok

Dikisahkan akun Instagram tersebut, Pak Nur disebut-sebut berhasil membantu menemukan korban yang sudah dalam keadaan meninggal dunia akibat erupsi gunung Semeru.

Bahkan atas petunjuknya, lima korban pertama berhasil dievakuasi tim rescue.

Karena petunjuknya itu, tim rescue yang berusaha mencari korban erupsi merasa terbantu, bahkan Pak Nur disebut sosok yang sangat bersemangat.

"Beliau begitu bersemangat mendampingi kami. Kesaksiannya adalah petunjuk yang sangat berharga bagi segenap tim yang bertugas," ujar @laharbara dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Baca Juga: Elsa Menghilang hingga Buat Mama Sarah dan Papa Surya Lelah Mencarinya, Ikatan Cinta 8 Desember 2021

Namun di balik itu semua, tersimpan cerita sedih dari Pak Nur dalam mendampingi tim rescue.

Pak Nur rupanya kehilangan anaknya sendiri yang menjadi salah satu korban terjadinya erupsi Gunung Semeru. Sang buah hati hingga saat ini belum ditemukan keberadaanya.

Lebih sedihnya, saat sejumlah korban sudah dikumpulkan, pria paruh baya itu kembali memandangi setiap jenazah satu persatu.

Hal itu dilakukan Pak Nur agar mengetahui bahwa korban tersebut anaknya atau bukan.

"Setelah sejumlah korban berhasil dikumpulkan, beliau kembali pandangi setiap jenazah satu persatu, siapa tahu ada wajah si anak di balik 'bedak' vulkanik yang telah mengering itu," ujar akun tersebut.

Baca Juga: Loker Desember Terbaru 2021: PT Standar Profesional Indonesia Buka Lowongan Lulusan SMK, Ini Kualifikasinya

"Rasa takut mendalam terpancar dari sorot matanya yang tampak berkaca-kaca. Begitu dalam. Sangat dalam," tuturnya melanjutkan.

Namun sangat disayangkan, dari kelima korban pertama yang ditemukan, tidak ada identitas satupun yang menyerupai anak Pak Nur.

Saat itu hari masih terang, tim rescue diminta mundur karena kabarnya tengah ada peningkatan aktivitas di puncak Semeru.

Setelah sekitar setengah jam tim pun beristirahat, dan kembali turun ke sungai untuk melanjutkan pencarian.

Baca Juga: 9 Desember Hari Anti Korupsi Internasional, Afrika Selatan Libatkan Masyarakat Umum Perangi Maling Uang Rakyat

Untungnya, dua jenazah kembali ditemukan, sepercik cahaya dan harapan datang kepada pria paruh baya tersebut.

Tapi sayang, dari kedua jenazah itu lagi-lagi bukanlah anak Pak Nur. Hingga pencarian korban berakhir pada hari itu, anak Pak Nur pun belum ditemukan.

Namun dari akun tersebut, pencarian korban erupsi Gunung Semeru akan terus dilanjutkan.

"Esok pagi, kami berencana untuk kembali menyisir area sungai. Mohon doa dari rekan-rekan semua, semoga saja anak Pak Nur segera ditemukan dalam kondisi apapun. Dalam keadaan terbaik," ujarnya menutup.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Instagram @laharbara

Tags

Terkini

Terpopuler