Ekspor Bahan Baku Farmasi Terhenti karena Virus Corona, Menkes Dorong Penggunaan Obat Berbahan Alami Indonesia

22 Februari 2020, 21:54 WIB
ILUSTRASI Obat-obatan.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Akibat mewabahnya virus corona di Tiongkok, menyebabkan produksi bahan baku farmasi di Tiongkok terhenti sementara.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Kemenkes oleh karena itu, Menteri Terawan Agus Putranto mendorong penggunaan obat modern yang diolah dari alam Indonesia untuk digunakan secara luas di masyarakat.

Dia menyadari bahwa obat modern asli Indonesia (OMAI) mempunyai manfaat yang sangat besar dan sangat baik. Selain itu menurutnya OMAI mempunyai efek samping yang sangat kecil, bahkan tidak ada efek samping.

Baca Juga: Meminum Kopi Baik untuk Diet, Simak Faktanya

“Jadi menurut saya ini potensi pasar yang luar biasa,” kata Terawan ketika berkunjung ke fasilitas Dexa, Cikarang, Jawa Barat pada Jumat, 21 Februari 2020 lalu.

Dirinya menginginkan agar penggunaan OMAI lebih banyak digunakan ketimbang obat hasil ekspor. Hal itu karena bahan baku yang merupakan asli Indonesia menunjukkan bahwa kebutuhan bahan baku terpenuhi.

Fakta itu menurutnya sangat penting, karena dengan penggunaan obat dengan bahan baku dari Indonesia bisa menekan harga obat menjadi lebih terjangkau.

Baca Juga: RUU Cipta Kerja Berikan Kemudahan Berusaha Semua Investor, Stafsus Presiden: Amdal Itu Memberatkan Pengusaha

Selain itu, Terawan juga mengatakan penggunaan obat yang diolah dari bahan baku yang ada di Indonesia tujuannya untuk menurunkan ketergantungan akan impor bahan baku obat dari negara lain.

“Untuk mencapai target mengurangi ketergantungan impor bahan baku dan alat kesehatan Kementerian Kesehatan akan melakukan percepatan dengan mendorong investasi bahan baku, produk obat, serta alat kesehata,” jelasnya.

Terawan juga mengapresiasi industri farmasi yang mendukung strategi pemerintah dalam mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat dan alat kesehatan, melalui riset penemuan hilirisasim, seperti yang dilakukan Dexa.

Baca Juga: Menghemat Kuota Saat dalam Perjalanan, Simak 5 Aplikasi Navigasi GPS Offline Terbaik untuk Android pada Tahun 2020

Dexa Group merupakan salah satu produsen obat yang memanfaatkan bahan baku dalam negeri.

Selain itu, seperti dilansir dari kantor berita Antara, pada bulan lalu, Dexa meraih Nomor Izin Edar (NIE) sebagai obat Fitorafmaka dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI untuk Redacid, obat yang mengatasi gangguan lambung.

Kini, Redacid diakui sebagai oabt modern asli Indonesia yang telah mendapatkan Fitofarmaka dan memiliki khasiat yang sama dengan obat lambung berbahan kimia lainnya seperti Ranitidin. Bahkan, kandungan alami Redacid lebih aman dikonsumsi sebagai penderita gangguan lambung.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kemenkes RI

Tags

Terkini

Terpopuler