Beredar Kabar 136 Pasien dalam Pengawasan Virus Corona di Indonesia, Cek Faktanya

5 Maret 2020, 06:25 WIB
Sejumlah calon jamaah umrah yang batal berangkat ke Jeddah lewat Singapura tiba di Bandara International Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (28/2/2020). Sebanyak 112 orang calon jamaah umrah dari Sumatera Selatan melalui bandara Changi, Singapura dipulangkan kembali ke tanah air akibat adanya penangguhan visa umrah dan wisata yang dikeluarkan Kerajaan Arab Saudi terkait penyebaran virus corona. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz /NOVA WAHYUDI/ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Tersiar informasi yang menyatakan bahwa sudah ada 136 pasien dalam pengawasan virus corona di Indonesia.

Indonesia saat ini sedang menerapkan status siaga 1 untuk menangani penyebaran virus corona yang telah menewaskan sebanyak lebih dari 3.000 orang di berbagai dunia.

Pemerintah juga telah menyiapkan segala langkah-langkah untuk bisa meredam 'amukan' epidemi yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.

Baca Juga: Fotografer Inggris Temukan Sampah Berusia 40 Tahun di Pantai

Setiap negara terus mengonfirmasi informasi terbaru mengenai perkembangan virus corona, salah satunya di Indonesia yang sejak dua hari lalu telah dikonfirmasi virus corona telah menjangkiti dua orang di Depok.

Di samping itu, penyebaran informasi terkait virus ini kerap meleset atau ada oknum yang sengaja menyebarkan informasi yang keliru untuk kepentingan dan lain hal.

Seperti tersiarnya kabar 136 pasien yang sedang dalam pengawasan virus corona di Indonesia.

Baca Juga: NASA Tunjukkan Foto Lubang Misterius di Mars, Diklaim sebagai Tempat Hidupnya Alien

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari akun Instagram milik pemerintah provinsi Jawa Barat @jabarsaberhoaks Rabu, 4 Maret 2020 membuat sebuah klarifikasi mengenai berita tentang 136 pasien yang dalam pengawasan virus corona di Indonesia.

Berdasarkan aduan yang masuk ke Tim Jabar Saber Hoaks. Di media sosial, viral informasi yang menyebut 136 pasien dalam pengawasan virus corona.

Tertulis pula bahwa pasien pengawasan terbanyak virus corona ada di DKI Jakarta.

Baca Juga: Viral, Ulang Tahun Influencer Instagram Telan 3 Korban Setelah Dilempar ke Kolam Es

Menanggapi hal ini, Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes menyebut pasien dalam pengawasan bukan pasien positif virus corona.

Ada beberapa tahapan yang dilakukan untuk menentukan seseorang positif virus corona atau tidak.

"Data dari mana itu sih? Karena data dari Litbangkes yang pertama kali mengeluarkan itu saya. Saya malah bingung sendiri data dari mana," katanya.

Baca Juga: Ribuan TKA di Kabupaten Bekasi Jadi Sorotan, Sebagian Dinyatakan Bebas Virus Corona

Dia juga mengatakan, sebelum menjadi pasien dalam pengawasan, seluruh orang yang datang dari negara yang mengonfirmasi adanya kasus positif virus corona di daerahnya kemudian datang ke Indonesia.

Misal pendatang dari Korea Selatan, Jepang, atau Malaysia, baik WNI atau WN asing, disebut orang dalam pemantauan.

Jika orang dalam pemantauan menjadi sakit yang mengarah pada gejala virus corona, maka statusnya menjadi pasien dalam pengawasan. Setelah itu, pasien dalam pengawasan akan menjalani tes spesimen atau pemeriksaan laboratorium untuk menentukan apakah dirinya terjangkit virus atau tidak.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bekasi Hari Ini Rabu, 4 Maret 2020: Berawan hingga Hujan Ringan

Hingga kini, seluruh pasien dalam pengawasan dipastikan negatif virus corona.

"Takutnya, itu data lama sebelum 143 yang dianggap semuanya dicurigai corona. Sekarang 143 semua negatif, spesimen dikirim ke 44 RS di 22 provinsi," tuturnya.

Selain itu, dia juga mengimbau agar masyarakat tidak gampang percaya beria yang tidak jelas asal-usulnya.

Baca Juga: Mengerikan, Viral Kabar Seorang Anak Durhaka di Bogor Dikutuk Jadi Buaya, Simak Faktanya

Sejauh ini, Kemenkes menyebut terus melakukan upaya cegah tangkal virus corona di seluruh pintu masuk negara yang berjumlah 135 baik yang di darat, laut, maupun udara, termasuk sumber daya manusia dan peralatannya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler