PR BEKASI – Berikut kesaksian dari seorang dokter yang telah merawat pasien Covid-19 selama dua tahun.
Diketahui bahwa saat ini kasus Covid-19 varian Omicron tengah naik.
Bahkan diprediksi sebagian ahli bahwa Indonesia telah memasuki gelombang ketiga Covid-19 varian Omicron.
Baca Juga: Profil Marc Marquez, Juara 6 Kali MotoGP Ini Siap Kembali Membalap, Tiba di Mandalika
Namun ledakan kasus Covid-19 varian Omicron masih mungkin dicegah agar tidak semakin meluas.
Yakni pemerintah harus lebih tegas dan masyarakat harus mulai kembali disiplin protokol kesehatan (prokes).
Pasalnya saat ini tidak sedikit masyarakat yang mulai abai dengan prokes seperti tidak memakai masker dengan baik, tidak menghindari kerumunan.
Baca Juga: Usai Irwansyah, Anak Zaskia Sungkar Positif Covid 19, Ibu Ukkasya: Broken Heart Banget
Masyarakat diminta tak menganggap remeh Covid-19 varian Omicron.
Hal tersebut disampaikan oleh dokter Dirga Sakti Rambe dari Rumah Sakit OMNI Pulomas.
Dokter Dirga merupakan salah satu dokter di tanah air yang cukup berpengalaman terkait Covid-19.
Baca Juga: Horoskop Shio Naga: Kepribadian, Pasangan yang Sesuai, dan Peruntungan dalam Hidup
Pasalnya sudah 2 tahun, dokter Dirga merawat pasien Covid-19.
Bahwa benar adanya Covid-19 varian Omicron keparahannya lebih ringan daripada varian Delta. Bahkan tingkat kematian pun rendah.
“Pada Omicron, terlihat jelas, keparahan lebih ringan dari Delta. Kematian jauh lebih jarang,” kata Dokter Dirga sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @dirgarambe pada 5 Februari 2022.
Baca Juga: Tissa Biani Ungkap Sosok El Rumi saat Syuting Bersama: Kak El Lebih Banyak Ngomong
Hal tersebut bisa terjadi karena saat ini mayoritas masyarakat sudah menerima vaksinasi Covid-19.
“Pun karena mayoritas sudah vaksinasi,” ucapnya.
Kendati demikian, masyarakat tak boleh menganggap remeh Covid-19 varian Omicron.
Baca Juga: Jadwal BRI Liga 1 Hari Ini Rabu 9 Februari 2022, Big Match Persija Jakarta vs Madura United FC
Pasalnya Covid-19 varian Omicron masih bisa menyebabkan kematian.
Terutama kepada golongan tertentu yak tak bisa menerima vaksinasi.
“Namun demikian, jangan meremehkan,” ujarnya.
“Omicron tetap dapat menyebabkan kematian pada lansia, komorbid dan belum vaksinasi,” tuturnya melanjutkan.
Sebagai informasi, berdasarkan laman resmi Covid19go.id hingga Selasa, 8 Februari 2022 terjadi tambahan kasus Covid-19 sebanyak 37.492 orang.
Lalu, sebanyak 10.078 orang dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19, setelah melalui karantina, dan menyisakan 233.062 kasus aktif.
Baca Juga: Wajib Disimak! Ini Dia 5 Fakta dan Mitos Seputar Omicron
Adapun jumlah kasus Covid-19 di Indonesia hingga hari ini mencapai 4.580.093 orang.***