PR BEKASI - Narkotika menjadi salah satu fokus pemerintah sehingga pemberantasannya sangat gencar dilakukan, bahkan hingga menjalin kerja sama dengan negara lain.
Petrus Reinhard Golose, Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNNRI), melakukan pertemuan dengan Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis Tsuboyama.
Keduanya sepakat menjalin kerja sama antara BNN RI dengan DEVIDA (Badan Anti Narkotika) Peru.
Pembahasan kerja sama tersebut berlangsung saat Luis Tsuboyama menemui Kepala BNN RI di kantor pusat, Cawang, Jakarta.
Baca Juga: Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dengan Tata Cara Sholat dan Bacaan Niatnya
Petrus mengatakan pihaknya dapat undangan resmi dari DEVIDA Peru, untuk datang ke sana, guna melihat langsung pengembangan alternatif oleh DEVIDA.
"Duta Besar Peru Untuk Indonesia, mengundang untuk datang ke Peru, dan melihat secara langsung implementasi alternative development (pengembangan alternatif) oleh DEVIDA Peru," ucap Petrus.
Menurutnya selain untuk membahas pengembangan alternatif, juga untuk membahas hal-hal lainnya yang mungkin dapat dikerjakan bersama.
"Dan membahas berbagai hal lainnya, yang memungkinkan untuk dapat dikerjakan bersama," ucapnya dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari AntaraNews.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn dan Cancer 12 Juli 2022, Karier Anda Bagaikan Musim Kemarau
Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas kerja sama dalam penanganan permasalahan narkotika di kedua negara.
BNN RI pernah melakukan pertemuan dengan DEVIDA Peru pada 9 Desember 2020 lalu untuk menyepakati rencana aksi (action plan) 2021 sebagai MoU antara BNN RI dengan DEVIDA Peru.
Sebelumnya BNN RI telah melakukan penandatanganan nota kesepemahan (MoU) dengan Komosi Nasional untuk Pembangunan dan Hidup tanpa Narkoba (DEVIDA) Peru, pada tahun 2013.
Melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, BNN RI dan DEVIDA Peru melaksanakan kegiatan secara daring terkait pengembangan alternatif di Tahun 2021.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Libra hingga Pisces Selasa 12 Juli 2022, Masa Lalu Akan Datangi Scorpio
Dalam kesempatan tersebut DEVIDA Peru membagikan pengalaman sukses mereka mentranformasi 55 ribu hektare lahan coca (tanaman bahan baku kokain) di wilayah-wilayah di Peru.
Wilayah-wilayah tersebut masyarakatnya biasa menanam coca, menjadi wilayah penghasil produk pertanian dan peternakan.
Yang bernilai ekonomi tinggi, seperti coklat, kopi, alpukat, pisang, jahe, ikan air tawar, Dan madu.
Pertemuan tersebut menghasilkan dua poin kesepakatan bagi BNN dan DEVIDA.
Yakni pertukaran informasi mengenai intervensi alternative development terpadu berkelanjutan.
Dalam kebijakan pengendalian narkotika nasional dan pertukaran informasi tentang metode serta pengalaman sukses berkelanjutan di Peru.***