PR BEKASI - Dunia maya dihebohkan dengan suara rekaman telepon yang diduga Kopda Muslimin sebelum meninggal dunia.
Video tersebut diduga diketahui direkam saat Kopda Muslimin menghubungi salah satu pekerjanya bernama Kabul pada 19 Juli 2022.
Dari video yang beredar, Kabul sempat membujuk Kopda Muslimin untuk pulang karena anak-anaknya masih membutuhkan sosok seorang ayah.
Baca Juga: 14 Link Twibbon 1 Muharram 1444 H Gratis, Desain Terbaru untuk Peringati Tahun Baru Islam 2022
Namun, Kopda Muslimin justru tidak mau dan hanya menitipkan anak-anaknya kepada pekerjanya tersebut.
"Iya aku juga tahu Bul, ada Keke, masih kecil Bul, tolong dijaga ya Bul," kata Kopda Muslimin dalam sebuah video yabmng dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Instagram @infokomando.official.
Kemudian Kabul kembali membujuk Kopda Muslimin untuk segera pulang. Namun, lagi-lagi dia menolak.
Baca Juga: Intip Sinopsis Emergency Declaration, Kisahkan Terorisme di Pesawat, Siapa Pelakunya?
Kopda Muslimin mangaku menyerah dengan sikap sang istri yang dianggapnya galak karena sering memarahinya.
"Aku wiss nyerah Bul, aku nyerah Bul, ibu galak Bul, ibu nyelane aku terus (Aku sudah nyerah Bul, aku nyerah bul, ibu galak bul, ibu marahi aku terus)," ujarnya.
Kemudian suara yang diduga Kopda Muslimin itu juga mengaku sudah tidak kuat lagi dan menuturkan tidak ada gunanya dia pulang.
Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dalam Latin dan Terjemahan
Diberitakan sebelumnya bahwa Kopda Muslimin merupakan otak dibalik kasus penembakan istri TNI AD, Rina Wulandari (34), di Makassar pada 18 Juli 2022 lalu.
Pelaku yang juga merupakan suami korban disebut membayar pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa istrinya tersebut.
Namun, setelah menjadi buronan polisi, Kopda Muslimin ditemukan tewas di kediaman orang tuanya pada Kamis, 28 Juli 2022.
Baca Juga: 30 Juli 2022 Diprediksi Jadi Hari Paling Beruntung untuk Virgo, Simak Ciri Kepribadian Zodiaknya
Dari hasil autopsi, Kopda Muslimin tewas diduga karena bunuh diri dengan menenggak racun.
Terkait rekaman telepon yang diduga Kopda Muslimin itu, hingga berita ini ditayangkan belum diketahui kebenarannya.***