Bjorka Berhasil Buat Kegaduhan Baru, Nahra: Bisa Jadi Dia Pribadi yang Dipelihara

14 September 2022, 17:15 WIB
Topeng Vendetta yang menjadi ciri khas Hacker dan juga digunakan Bjorka. /Instagram/@volt_anonym_v2/

PR BEKASI - Pegiat media sosial, Mustofa Nahrawardaya atau Nahra, membahas perihal Bjorka yang mengaku sebagai hacker dan berhasil membobol data pemerintah.

Nahra sendiri mengaku kalau dia merasa bingung dengan para hacker atau pembocor informasi yang ternyata pernah menghubunginya.

Dia mengatakan para hacker ini mengajaknya video call melalui Zoom, dan awalnya dia tidak mempercayai mereka karena tidak menampilkan wajah.

"Cuma nomor dia adalah nomor Amerika, saya pernah trace dia Hong Kong, saya trace pernah di Taiwan, di China, berpindah-pindah tempat, tidak di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Mengenal Hacker Bjorka, Peretas yang Sempat Sentil Beberapa Tokoh RI hingga Senggol Pembunuhan Munir

Namun, Nahra melanjutkan, berkaitan dengan hal ini memang harus berhati-hati karena Bjorka disebutnya sosok yang agak berbeda.

"Baik itu waktu kemunculannya atau kemudian materi atau konten yang dia sampaikan ke publik itu rata-rata hanya doxing," tutur dia.

Menurutnya melakukan doxing itu hal biasa, dan dia meyakini jika Bjorka didesak untuk melumpuhkan negara melalui sistem IT maka dia tidak akan mampu.

"Padahal itulah intinya hacker," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube tvoneNews.

Baca Juga: Akun IG Zara Anak Ridwan Kamil Sempat Diretas, Hacker Lakukan Live dengan Wajah Tertutup hingga Minta Tebusan

Dia pun menyebutkan tujuan dari hacker itu biasanya ada empat, pertama ialah pribadi, kedua ekonomi, ketiga kriminal, dan keempat politis.

Untuk yang terakhir, hacker tersebut dimanfaatkan oleh kelompok tertentu yang memiliki kekuasaan, SDM, dana besar, untuk melancarkan misinya demi kepentingan besar atau kepentingan nasional.

"Maka di situ ada istilah naga jadi cacing, cacing jadi naga," ujarnya menambahkan.

Dia menjelaskan agar naga menjadi cacing, misalnya ada suatu kejadian besar yang membahayakan posisi pihak tertentu jika terus dibiarkan.

Baca Juga: Situs Kementerian Rusia Kebobolan Hacker, Negeri beruang Merah Tuduh Ukraina dan AS jadi Biang Keroknya

Maka dibuatlah cacing atau kejadian besar lainnya untuk menutupi kejadian tersebut, sehingga perhatian media, pengamat, atau masyarakat teralihkan.

"Lalu agar cacing menjadi naga, kejadian kecil tidak bisa membahayakan pihak tertentu jika dibiarkan kecil, maka ini jadi besar," katanya.

Selain itu, untuk tindakan doxing pun terbagi menjadi beberapa aksi dan yang dilakukan Bjorka tidak semuanya, karena dia tak bisa mengambil informasi kartu kredit atau lainnya.

"Bjorka ini berhasil membangun kegaduhan baru dan saya bisa menyebutnya sebagai bullshit, apa itu bullshit? Penimbul situasi. Karena ada kejadian lama lalu dia bikin situasi baru namanya bullshit," tuturnya.

"Bisa jadi dia bekerja pribadi semata, tetapi bisa dia adalah pribadi yang dipelihara atau bahkan dia adalah tim yang bisa digerakkan kapan saja. Ini kesimpulan saya setelah melihat jejaknya si Bjorka itu," tandas Nahra.***

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: YouTube tvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler